HJK Bukittinggi ke 238, Tiga Tokoh Ini Diganjar Penghargaan

Hari lahir Bukittinggi ditetapkan pada 22 Desember 1784

BUKITTINGGI, KLIKPOSITIF – Pemerintah Kota Bukittinggi mengganjar tiga tokoh yang dianggap berjasa untuk kemajuan kota wisata itu dalam peringatan HJK Bukittinggi ke 238.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Wagub Sumbar Audy Joinaldy, Wako Bukittinggi Erman Safar dan Ketua DPRD Beny Yusrial, Kamis 22 Desember 2022.

“Penghargaan ini kita berikan sebagai bentuk apresiasi terhadap apa yang telah tokoh ini lakukan dan harus menjadi contoh bagi kita semua,” ungkap Wako Bukittinggi, Erman Safar.

Ketiga tokoh yang mendapat penghargaan ini adalah Guru Nawawi, Syafruddin Prawiranegara dan Ummi Djawaher.

Para tokoh ini sudah meninggal dunia dan penghargaan diterima ahli waris maupun anak keturunannnya.

HJK Bukittinggi ditetapkan pada 22 Desember 1784.

Berikut Profil Singkatnya

Guru Nawawi

Dia lahir di Padang Panjang pada 1859 dan meninggal di Bukittinggi tahun 1928. Guru Nawawi adalah guru sekaligus tokoh pendidik Minangkabau.

Beliau terkenal karena menjadi Guru di Sekolah Raja atau Kweekschool Bukittinggi selama 33 tahun.

Atas kiprahnya, Pemerintah Hindia Belanda pernah menganugerahi ayah Syarifah Nawawi ini dengan Bintang Perak Departemen Pendidikan dan Ibadat Belanda, Bintang Emas dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan Bintang Oranye Nassau dari Ratu Belanda.

Selain itu, namanya juga diabadikan sebagai nama jalan di Bukittinggi.

Syafruddin Prawiranegara

Syafruddin berasal dari ayah ibu campuran Sunda dan Banten. Beliau lahir 1911 dan meninggal 1989.

Dia adalah Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Pada 1948, Syafruddin mendapat mandat usai tertangkapnya Soekarno-Hatta.

Mandat itu membuatnya membentuk pemerintahan darurat di Kota Bukittinggi.

Ummi Djawaher

Beliau adalah tokoh Aisyiyah Kota Bukittinggi yang lahir pada 1918 dan meninggal di 2003.

Djawaher memiliki banyak peran penting dalam pemberdayaan perempuan di Bukittinggi.

(*)

Exit mobile version