Heboh Isu Penculikan Anak di Lima Puluh Kota, Ini Tanggapan Pihak Kepolisian

Dalam beberapa hari terakhir, publik Lima Puluh Kota sempat dihebohkan oleh isu penculikan anak di Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Kapolsek Payakumbuh, IPTU. Imam Teguh.

Kapolsek Payakumbuh, IPTU. Imam Teguh. (Ist)

Hayati - launching PCX 160

LIMA PULUH KOTA, KLIKPOSITIF- Dalam beberapa hari terakhir, publik Lima Puluh Kota sempat dihebohkan oleh isu penculikan anak di Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Info itu pertama kali berhembus di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa pelaku yang merupakan seorang perempuan disertai lengkap dengan foto. Tidak hanya itu, dalam foto yang beredar juga terlihat wanita yang menggunakan baju kaos lengan panjang tersebut tengah diinterogasi pihak kepolisian.

Terkait hal itu, Kapolsek Payakumbuh, IPTU. Imam Teguh membantah adanya peristiwa penculikan di wilayah hukumnya. Namun dia mengakui bahwa ada seorang wanita yang diamankan di Mapolsek Payakumbuh Kawasan Koto Baru Simalangang. Wanita itu diamankan karena diduga merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

“Tidak ada kasus penculikan anak yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini, tapi memang ada seorang wanita yang kita bawa ke Mapolsek untuk diinterogasi karena sebelumnya sempat bersikeras kepada anak yang mengantarnya ke Mesjid Nurul Falah dari Pasar Jumat di Nagari Taeh,” ucap Iptu. Imam Teguh.

Mantan KBO SATLANTAS Polres Payakumbuh itu juga menambahkan, dari hasil interogasi yang dilakukan pihaknya, wanita berinisial MS (35) beralamat sesuai KTP di Taruko Jorong Sutijo Desa Koto Gadang Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam.

“Kita duga ia mengalami gangguan jiwa, jadi tidak benar ada kasus penculikan anak. Semula wanita itu hendak menumpang ke Mesjid Nurul Falah dari Pasar Jumat untuk mencari mantan Wali Magari bernama Jemi, namun tidak ada nama mantan wali nagari itu dan ia ngotot diantar ke tempat lain,” terang dia.

Iptu. Imam Teguh menyebut, meski sejauh ini kebenaran terkait adanya kasus penculikan anak tidak ada, pihaknya tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap orang yang tidak dikenal, jika ditemukan diminta untuk tidak main hakim sendiri dan yang terpenting jangan sampai termakan berita bohong (HOAX).

“Tentu kita terus mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati terutama terhadap orang yang tidak dikenal dan mencurigakan, namun jangan sampai main hakim sendiri,” ucapnya. (*)

Exit mobile version