Hari Air Dunia: Yuk! Olah Air Limbah Rumah Tangga dengan Tips Ini

Air hasil penyaringan greywater dapat dikumpulkan di sebuah bak yang bisa digunakan untuk menyiram tanaman atau mencuci kendaraan.

Konsep sistem penyaringan air detergen.

Konsep sistem penyaringan air detergen. (kayusirih.com)

KLIKPOSITIF – Sejak tahun 1992, PBB telah menetapkan tanggal 22 Maret sebagai World Water Day atau yang kita kenal dengan HARI AIR DUNIA. Tujuannya adalah untuk menyebarluaskan informasi dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat dunia terhadap pentingnya air bagi kehidupan.

Pada tahun 2017 ini, PBB melalui UN WATER menetapkan Wastewater atau Air Limbah sebagai tema Hari Air Dunia.

Pernahkah kita bertanya dari mana air yang kita gunakan didapat? Atau sudah baikkah sistem sanitasi rumah kita? Pertanyaan ini merupakan sebuah kesadaran bahwa limbah rumah tangga adalah salah satu penyumbang pencemaran air di lingkungan. Limbah rumah tangga biasanya terbagi jadi 2 jenis. Pertama adalah greywater, biasanya berupa air sabun/detergen atau air lemak bekas cucian dan yang kedua adalah blackwater, yang berupa kotoran atau feses.

Untuk pengolahan blackwater masyarakat di Indonesia biasa menggunakan septiktank. Namun untuk air greywater biasanya langsung dibuang melalui selokan, sungai ataupun saluran-saluran terdekat rumah. Tanpa kita sadari greywater yang mengandung detergen, lemak makanan, dan bahan-bahan lainnya sangat berpotensi mencemari habitat air di bawahnya, seperti ikan dan juga menyebabkan sumber penyakit seperti kolera dan disentri.

Salah satu cara pengolahan greywater sederhana adalah membuat bak filter organik di rumah. Caranya menyalurkan air bekas cucian dan mandi menuju bak-bak filter yang disusun bertahap. Khusus untuk bekas cucian dan piring gelas terlebih dahulu masuk ke bak penangkap lemak. Bak filter tersebut dapat diisi pasir, tanah dan tanaman penyaring air, seperti Enceng gondok, Kiambang dan Kangkung.

Kiambang dan Kangkung memiliki potensi untuk menjernihkan air limbah rumah tangga secara alami, namun air tersebut masih belum aman di konsumsi secara langsung. Selain itu, dengan Kiambang dan Kangkung, bau yang tidak sedap bisa berkurang, sehingga mengurangi polusi air sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk dan bakteri penular penyakit. Kangkung sendiri memiliki kemampuan lebih cepat dalam menjernihkan air limbah rumah tangga dari pada tanaman kiambang. Artinya, dengan menggunakan Kangkung bisa menghasilkan dua manfaat sekaligus, pertama sebagai media filter dan kedua sebagai sayuran yang bisa dikonsumsi. Sedangkan selain berfungsi sebagai penyaring, Kiambang dapat juga dimanfaatkan sebagai pakan ikan.

Air hasil penyaringan greywater dapat dikumpulkan di sebuah bak yang bisa digunakan untuk menyiram tanaman atau mencuci kendaraan. Di beberapa negara maju, grey water yang telah difilter biasanya dipompa lagi ke sebuah tangki khusus yang kemudian digunakan untuk tangki flush (menyiram) closet.

Dengan memulai pengolahan greywater tersebut hasil buangan air limbah rumah tangga akan sangat aman bagi kehidupan ekosistem air pada tahapan siklus selanjutnya.

Selamat Hari Air Dunia Positifers! Mari jaga lingkungan dengan mengolah air limbah rumah tangga.

Exit mobile version