Harga Minyak Dunia Melonjak, Penguatan Sejak Awal Tahun Berlanjut

Penguatan harga minyak ini menunjukkan terus naiknya harga minyak sejak awal tahun.

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Harga minyak mentah dunia melonjak hingga 2 persen. Penguatan harga minyak ini menunjukkan terus naiknya harga minyak sejak awal tahun.

Penguatan ini juga di tengah meningkatnya kerusuhan di produsen minyak seperti Kazakhstan, dan gangguan pasokan di Libya. Dilansir dari CNBC, Jumat (7/1/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak USD1,19 atau 1,5 persen menjadi USD81,99 per barel, setelah mencapai level tertinggi sejak akhir November.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melesat USD1,61 atau 2,1 persen menjadi USD79,46 per barel. Kontrak WTI melejit setingginya USD80,24 pada sesi tersebut.

Rusia mengirim pasukan terjun payung ke Kazakhstan untuk membantu menghentikan pemberontakan di seluruh negeri setelah aksi kekerasan mematikan yang terus menyebar di bekas negara Soviet itu.mTidak ada indikasi bahwa produksi minyak di Kazakhstan terpengaruh sejauh ini. Negara itu memproduksi sekitar 1,6 juta barel minyak per hari.

Sementara itu di Libya, produksi minyak berada pada posisi 729.000 barel per hari, turun dari setingginya lebih dari 1,3 juta barel per hari tahun lalu, karena pemeliharaan dan penutupan ladang minyak.

Harga reli sejak awal tahun meski OPEC Plus berpegang teguh pada kenaikan target produksi yang disepakati dan lonjakan stok bahan bakar Amerika.

OPEC Plus, kelompok yang mencakup anggota Organisasi Negara Eksport Minyak, Rusia dan produsen lainnya, Selasa, sepakat untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari Februari, seperti yang dilakukan setiap bulan sejak Agustus ketika secara bertahap melonggarkan pemotongan 2020 karena permintaan mulai pulih kembali dari pandemi.

Data pemerintah yang dirilis Rabu menunjukkan persediaan bensin AS melonjak lebih dari 10 juta barel pekan lalu, kenaikan mingguan terbesar sejak April 2020, karena pasokan di pengilangan akibat berkurangnya permintaan bahan bakar.

Exit mobile version