Harga Emas Dunia Kembali Melemah karena Resiko Inflasi

Harga emas di pasar spot turun tipis 0,1 persen ke harga USD1.836,60 per ons

Emas

Emas (net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Pergerakan harga emas dunia kembali mengalami penurunan. Pelemahan ini terjadi karena faktor resiko inflasi dan geopolitik mendukung daya tarik safe haven.

Sementara permintaan yang kuat dan risiko suplai menempatkan palladium yang berfungsi sebagai katalis otomotif ke harga mingguan terbaik sejak Maret. Dilansir dari CNBC, Senin (24/12/2022) harga emas di pasar spot turun tipis 0,1 persen ke harga USD1.836,60 per ons.

Emas di pasar berjangka USA turun 0,2 persen ke harga USD1.839,20 per ons. Sedangkan perak turun 0,2 persen menjadi USD24,38, tetapi ditetapkan untuk minggu terbaiknya dalam setahun terakhir. Harga logam perak naik sekitar 6,3 persen secara mingguan.

“Bullish dalam kontrol sebab pasti ada pelarian aset aman ke arah emas pada pekan ini,” kata Bob Haberkorn, analis senior di RJO Futures.

Fokus pasar sekarang bergeser ke pertemuan Federal Reserve AS pada 25-26 Januari. “Momentum kenaikan emas bisa sulit dipertahankan menjelang kenaikan suku bunga yang diharapkan, yang mengurangi daya tarik memegang emas batangan yang tidak berbunga,” demikian kata analis Standard Chartered Suki Cooper.

Dia memperkirakan harga rata-rata emas pada USD1.783 per ons pada tahun 2022. Emas telah naik sekitar 1 persen minggu ini, karena investor mencari perlindungan dari kekhawatiran tentang kemungkinan perpanjangan sanksi AS atau tindakan baru UE jika Rusia, produsen paladium utama, menyerang Ukraina.

Dibantu sebagian oleh kemungkinan gangguan suplai, paladium telah menguat sekitar 12 persen minggu ini, dan naik 3,6 persen menjadi USD2,133,12 per ounce pada hari itu. Platinum naik 0,2 persen menjadi USD1.038,58, dan ditetapkan untuk minggu terbaiknya sejak Juni lalu.

Exit mobile version