AGAM, KLIKPOSITIF – Gunung Marapi, secara administratif terletak di dua kabupaten di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Kabupaten itu adalah Kabupaten Agam, serta Kabupaten Tanah Datar.
Secara visual, Gunung Marapi ini bisa terlihat di beberapa daerah di Sumbar, seperti di Kota Padang Panjang dan Kota Bukittinggi.
Gunung ini juga terlihat di kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, serta di daerah lainnya.
Bagi masyarakat sekitar, banyak yang menyebut Gunung Marapi dengan sebutan Gunung Berapi dan ada juga yang menyebutnya Gunung Merapi.
Meski Gunung Marapi (Sumbar) berbeda dengan Merapi (Jogja), namun sebutan Gunung Merapi seperti melekat pada masyarakat.
Gunung Marapi Sumbar memiliki tinggi 2.891 mdpl (meter di atas permukaan laut) dan merupakan gunung api aktif.
Gunung Marapi Sumbar saat ini masih berstatus waspada atau berada di level II, yang diberlakukan semenjak 3 Agustus 2011.
Dalam status ini, Gunung Marapi bisa saja mengalami erupsi atau letusan secara tiba-tiba.
Aktivitas gunung api ini masih bersifat fluktuatif atau tak menentu.
Kekinian, dari data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi periode pengamatan 4 Februari 2022, Gunung Marapi mengalami 1 kali gempa vulkanik dalam.
Oleh karena itu, para pendaki, wisatawan atau masyarakat setempat, sebaiknya tidak berada di radius 3 kilometer dari kawah atau pusat erupsi.
Alasannya, karena sangat berbahaya bagi keselamatan, jika sewaktu-waktu Gunung Marapi meletus.
Sebelum pandemi, pendaki Gunung Marapi jumlahnya mencapai seribuan orang saat malam minggu.
Bahkan jumlah bisa mencapai 4 ribu atau lebih saat pergantian tahun baru atau jelang hari kemerdekaan RI.
Namun ketika pandemi, jumlah pendaki merosot hingga 50 persen lebih.
Ada tiga jalur pendakian yang lazim bagi pendaki Gunung Marapi, yakni jalur Koto Baru, Aia Angek dan Batu Palano.
Namun dari tiga itu, hanya jalur Koto Baru yang familiar dan paling banyak dipilih pendaki.