PADANG, KLIKPOSITIF – Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah meragukan komitmen manajemen bank nagari untuk konversi ke bank syariah.
Keraguan tersebut bukan tanpa sebab, menurut Mahyeldi rencana konvensi belum maksimal dilakukan karena masih ada beberapa oknum manajemen bank nagari yang berupaya agar hal ini tidak terlaksana.
Untuk itu Mahyeldi secara tegas menyatakan, bagi manajemen yang tidak setuju terhadap konversi bank Nagari menjadi bank syariah, sebaiknya segera mengundurkan diri.
Mahyeldi mengatakan keinginan konversi sudah ada sejak periode kepemimpinan gubernur Irwan Prayitno. Kemudian diperkuat lagi pada periode kepemimpinannya saat ini. Apalagi, menurut gubernur konversi ini merupakan wujud nyata dukungan Sumbar terhadap keinginan Presiden RI untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah.
“Kita sudah putuskan bahwasanya
bank umum nagari dikonversi menjadi bank umum syariah. Itu Sudah diputuskan. Maka saya harap, jajaran direksi dan komisaris tidak ada berfikiran lain dibalik itu, kalau ada, berarti tidak sama semangatnya,” ujar gubernur.
Penegasan ini disampaikan gubernur karena mengetahui masih adanya pihak manajemen bank nagari yang berusaha melakukan lobi agar konversi bank syariah tidak usah direalisasikan.
“Masih ada juga yang melobi-lobi. Kalau ada yang seperti itu, silahkan lapor, akan saya berhentikan. Sebab pada masa Pak Irwan dulu tahun 2019 juga sudah diputuskan, saat saya gubernur ini ditegaskan lagi, jadi tidak ada cerita lain lagi,” sambung gubernur.
Ditambahkan gubernur, pengembangan ekonomi syariah khususnya konversi bank tersebut telah mendapat dukungan dari banyak pihak, khususnya dari para perantau dan pengusaha. Bahkan disampaikan, ada pengusaha Minang yang usahanya ada di seluruh kabupaten di Indonesia dan luar negeri, ingin menaruh uangnya di bank nagari.
Oleh sebab itu, gubernur meminta dukungan dari masyarakat Sumbar, untuk mewujudkan misi pemerintah pusat, menjadikan Indonesia pusat ekonomi syariah pada tahun 2024.