PADANG, KLIKPOSITIF – Pendidikan di surau (masjid) dan lapau (kedai) merupakan salah satu kearifan lokal di Nagari (desa) di Sumatera Barat yang harus tetap dipertahankan dan disandingkan dengan pendidikan formal di sekolah negeri maupun swasta.
“Setelah pendidikan awal di keluarga, generasi muda belajar di surau dan di lapau. Di sinilah proses pembelajaran cara berkomunikasi, bernegosasi dan menghormati itu muncul. Itulah yang sekarang disebut soft skill. Keterampilan yang sama pentingnya dengan kemampuan akademik untuk masuk dunia kerja era industri 4.0,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Palembayan, Agam, Jumat (9/7/2021).
Ia mengatakan itu saat menghadiri meresmikan Lokasi Yayasan Al-Madani dan Gedung MTsS Gumarang di Jorong Gumarang Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.
Mahyeldi yakin jika dua model pendidikan itu, pendidikan surau-lapau dan pendidikan formal di integrasikan dengan baik maka tokoh-tokoh muda dari Sumatera Barat akan kembali diperhitungkan di pentas nasional bahkan internasional.
Jika merujuk kepada sejarah, banyak tokoh-tokoh nasional asal Sumatera Barat dalam masa perjuangan kemerdekaan yang dimulai pendidikannya di surau dan lapau di Nagari sehingga ketika dalam pergaulannya di lingkungan yang lebih besar mereka bisa menyesuaikan diri karena telah terbiasa untuk menghormati yang tua, menghargai yang sama besar dan menyayangi yang lebih kecil.
“Ini adalah hal nilai-nilai yang universal sehingga bisa di terima di mana saja di muka bumi sehingga tokoh-tokoh Minang benar-benar bisa jadi tokoh-tokoh yang diperhitungkan dan disegani di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.
Ia menilai semua pihak di nagari harus bisa membangkit dan memaksimalkan kembali kearifan lokal tersebut sehingga generasi muda Sumatera Barat tidak hanya mampu secara akademik, tetapi juga memiliki soft skill.
Terkait sekolah swasta Gubernur Mahyeldi mengatakan harus memiliki keunggulan yang lebih dari sekolah lain sehingga masyarakat tertarik untuk mendidik anaknya di sekolah tersebut.
Sekolah yang didirikan oleh Yayasan Al-Madani-pun harus bisa memberikan keunggulan kualitas yang baik misalnya dari sisi keagamaan atau penguasaan bahasa asing.
Pemerintah provinsi Sumatera Barat, katanya, akan mendukung program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena itu merupakan salah satu visi dan misi kepala daerah.
Sementara itu Bupati Agam Andri Warman mengatakan salah satu keunggulan daerah itu adalah dari sisi pendidikan. Ke depan salah satu fokusnya di bidang pendidikan adalah memperbanyak Rumah Tahfidz. Program itu beririsan dengan sekolah berbasis agama di Agam.
Wali Nagari Doni Cendra sangat apresiasi kedatangan Gubernur dan Bupati Agam ke daerah mereka dan berharap dukungan penuh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Anggota DPRD Sumbar dapil Agam, Rinaldi mengatakan sekolah berbasis agama merupakan aset daerah dalam segi pendidikan mental dan spiritual dan patut untuk didukung secara bersama-sama.
Ikut hadir dalam acara itu Kepala Biro Adpim Setda Sumbar, Hefdi, Camat Palembayan, Forkopimca, Ketua Yayasan Al Madani Andrioni Satria dan para tokoh masyarakat Gumarang.