Gubernur Sumbar Bawa Tanah dan Air ke Lokasi IKN, Jubir Pemprov: Tidak Ada Ritual Khusus

PADANG, KLIKPOSITIF – Juru Bicara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Jasman Rizal Datuak Bandaro Bendang meyakini tidak ada ritual tertentu dari tanah dan air yang dibawa Gubernur Sumbar Mahyeldi ke lokasi rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Sebelumnya, Senin, (14/3) Presiden Joko Widodo bersama 34 gubernur se-Indonesia, menyatukan tanah dan air dari 34 Provinsi dalam satu wadah dalam upacara “Kendi Nusantara”.

Mewakili Sumatera Barat, Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi memilih membawa sampel tanah dari Kabupaten Pasaman Barat yang terkenal subur, serta kaya unsur hara terbaik di dunia. Harapannya, Indonesia kedepan akan menjadi negeri yang indah, subur, serta kaya sumberdaya alamnya sehingga rakyatnya sejahtera, aman sentosa sepanjang masa.

Sedangkan sampel air diambil dari Aia Angek Bukik Gadang, Kabupaten Solok, yang sudah terkenal merupakan salah satu sumber air bersih yang berada di kaki Gunung Talang bagian timur, pada ketinggian 900 mdpl. Sekitar 600 hektar areal sawah disekitarnya dialiri air dari Bukik Gadang sehingga menjadikan kawasan ini sebagai daerah penghasil padi dengan produktifitas tinggi dan berasnya telah ditetapkan sebagai beras premium oleh pemerintah melalui PP No. 51 Tahun 2017 Tentang indikasi geografis dengan nama “Bareh Solok”.

Menurut Jasman Rizal, sebelumya dalam rapat persiapan acara di IKN tidak pernah panitia dari protokoler presiden menyampaikan akan ada acara ritual “Kendi Nusantara”.

“Sejak awal rapat-rapat sampai ke pelaksanaan acara, tidak pernah ada disebutkan ada ritual tertentu. Setiap kepala daerah hanya diminta membawa air dan tanah dengan wadah tradisional masing-masing daerah disertai dengan sinopsis mengenai asal usul air dan tanah yang dibawa tersebut. Jadi itu saja. Kan bisa kita saksikan sendiri di televisi, kan ndak ada ritual-ritual agama atau kepercayaan tertentu,” ungkap Jasman.

Ia juga meyakini gubernur Sumbar Mahyeldi tidak akan mau jika ada ritual khusus karena gubernur sangat memahami Agama Islam. ” Seperti yang tadi Saya sampaikan, apakah yang kita saksikan dalam siaran langsung di televisi ada hal-hal yang bertentangan dengan keyakinan kita?” katanya meyakinkan.

Namun demikian, ia mengaku akan menampung dan menghormati semua masukan dari semua pihak.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, menyebut, prosesi tersebut murni gagasan Presiden Jokowi yang terpinspirasi dari lagu Indonesia Raya. Kendi Nusantara merupakan simbol nusantara yang diisi oleh tanah dan air yang menjadi simbol Persatuan, kebhinekaan dan kearifan lokal.

“Hari ini Senin 14 Maret 2022, kita hadir sama-sama di sini dalam rangka sebuah cita-cita besar dan pekerjaan besar yang akan segera kita mulai, yaitu pembangunan ibukota nusantara. Mari kita berdoa, semoga hidayah dan barokah dari Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran kita dalam membangun ibukota nusantara ini, terimakasih,” ujar Jokowi.

Exit mobile version