Gubernur: Lembaga Pendidikan Tinggi Harus Miliki Keunggulan Agar Berkembang

Untuk itu gubernur mendorong STIT Syekh Burhanuddin Pariaman menghadirkan keunggulan dalam sistem pendidikannya agar bisa bersaing dengan sekolah tinggi dan universitas lain

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah (Istimewa)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PADANG, KLIKPOSITIF- Salah satu syarat agar sebuah lembaga pendidikan bisa berkembang adalah memiliki keunggulan.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, dalam acara pembukaan tahun akademik 2021-2022 dan pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan ( PBAK ) di Pariaman, Minggu (18/9).

Untuk itu gubernur mendorong STIT Syekh Burhanuddin Pariaman menghadirkan keunggulan dalam sistem pendidikannya agar bisa bersaing dengan sekolah tinggi dan universitas lain.

“Inilah yang harus diciptakan oleh STIT Syekh Burhanuddin,” katanya.

Ia menilai STIT memiliki potensi yang sangat besar yang harus digali sehingga bisa menghadirkan sebuah keunggulan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain.

Menurutnya nama Syekh Burhanuddin yang disandang lembaga pendidikan itu sudah menjadi modal untuk bisa dikenal secara luas, tidak hanya di sekitar Pariaman bahkan hingga ke luar negeri.

Tinggal mencari keunggulan sebagai pelengkap nama yang sudah besar itu sehingga STIT Burhanuddin akan menjadi tujuan generasi muda dalam menuntut ilmu.

Status STIT yang merupakan lembaga pendidikan swasta juga merupakan modal untuk bisa berkembang. Menurutnya swasta memiliki ruang yang lebih fleksibel dalam hal pengumpulan dana sebagai penunjang peningkatan kualitas.

“Mungkin bisa bekerjasama dengan tokoh-tokoh Pariaman yang memiliki kelebihan secara materi untuk pengembangan lembaga,” ujarnya.

Sementara itu Ketua STIT Syekh Burhanuddin mengatakan saat ini tenaga pengajar di lembaga tersebut didukung satu orang guru besar, enam orang doktor dan beberapa dosen yang tengah menempuh pendidikan.

STIT Syekh Burhanuddi memiliki dua prodi yaitu Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam Anak usia Dini dengan jumlah mahasiswa sekitar 500 orang. Operasional lembaga murni dari SPP mahasiwa yang hanya Rp1 juta per semester.

Ketua Yayasan Drs Martias Mahyuddin, M.Sc menyebut saat ini lembaga tersebut menempati lahan seluas 2,5 hektare yang masih merupakan aset pemerintah daerah.

“kami tengah mengupayakan agar aset ini bisa dihibahkan ke yayasan agar lebih mudah untuk mengurus bantuan ke pusat,” ujarnya.

Acara dengan tema “pengembangan budaya akademik yang damai dan toleran dalam usahamembentuk akademisi yang unggul, moderen, berkarakter dan berakhlakul karimah” itu ikut dihadiri oleh Wali Kota Pariaman, Bupati Padang Pariaman dan mahasiswa.

Exit mobile version