AGAM,KLIKPOSITIF – Group Kesenian Rencong Batuah (GKRB) menggelar atraksi jesenian dalam rangka memperingati 50 Tahun keberadaan Group Kesenian ini.
Kegiatan digelar Sabtu malam 7 Oktober 2023, di Kampuang Baru, Jorong Sidang Tangah, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam.
Hadir pada kegiatan ini Penasehat HKRB Datuak Manso, Ketua GKRB Datuak Rangkayo Mulia, Pelatih GKRB Datuak Maruhun, Camat Matur Subchan, Ketua Bidang Tata Kelola Destinasi dan Pengembangan SDM Tim Percepatan Pengembangan Desa Wisata Propinsi Sumatera Barat (TP2 DEWI SUMBAR) Moch Abdi, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia Propinsi Sumatera Barat (DPD HPI Sumbar) Hendri Chaniago, serta para tamu undangan lainnya dan masyarakat Matur.
Ketua GKRB Datuak Rangkayo Mulia mengungkapkan, bahwa Group Kesenian Rencong Batuah ini didirikan oleh almarhun Munaf Mangkuto Nan Panjang 50 tahun yang lalu.
Dalam perjalanannya GKRB ini telah mengalami pergantian generasi dari waktu ke waktu. Rentang waktu 50 tahun ini, GKRB telah banyak menuai banyak prestasi dan telah tampil di berbagai kegiatan kesenian baik di ruang lingkung Kcamatan Matur, maupun di luar daerah seperti pada peresmian sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Gulai Bancah, ASKI Padang Panjang, penyambutan tamu turis mancanegara yang datang ke Matur dan berbagai event kesenian lainnya.
Camat Matur Subchan sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kegiatan seperti ini, kata dia, perlu didorong bersama agar berbagai potensi dan bakat generasi muda dalam pengembanga seni tradisi di Matur semakin berkembang.
“Hal ini akan menambah deretan potensi dalam hal seni tradisi yang di miliki oleh Kecamatan Matur,” ungkap Camat Matur.
Sementara, Ketua Bidang Tata Kelola Destinasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tim Percepatan Pengembangan Desa Wisata Propinsi Sumatera Barat Moch Abdi mengungkapkan, seni tradisi sebagai salah satu kekayaan budaya perlu di lestarikan.
“Rencong Batuah telah membuktikan dengan kiprah setengah abad ini telah mampu melakukan upaya pelestarian seni tradisi dalam rangka mempertahankan salah satu kearifan lokal,” jelas Abdi.
Seni dan budaya, kata Abdi merupakan salah satu unsur daya tarik wisata, sehingga Kecamatan Matur cukup banyak memiliki unsur-unsur daya tarik wisata baik alam, seni dan budaya, kuliner lokal, ekonomi kreatif dan berbagai sumber daya lainnya.
“Potensi ini tinggal dikemas dengan baik sehingga dapat menjadi satu bagian paket wisata tematik yang akan menambah daya tarik pengunjung/wisatawan untuk datang ke Matur,” kata Abdi yang juga Ketua Pusat Pengembangan Desa Wisata Kreatif Fakultas Pariwisata Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesi Propinsi Sumatera Barat (DPD HPI SUMBAR) Hendri Chaniago sangat terkagum dengan suguhan berbagai atraksi kesenian ini.
Hendri menyebut generasi muda di kampung ini melalui group kesenian Rencong Batuah masih dapat mempertahankan dan melestarikan seni tradisi.
Pagelaran kesenian sebagai peringatan milad ke 50 Tahun Group Kesenian Rencong Batuah ini, juga di selingi dengan aktivitas Malelang.
Salah satu tokoh masyarakat, JM Khatib Bagindo mengungkapkan bahwa tradisi lelang pada prinsipnya bukan dalam konteks mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, tetapi lebih kepada tradisi membangun solidaritas terhadap sesama sanggar seni baik yang datang maupun bagi tuan rumah.
Pada kesempatan ini dilakukan pelelangan singgang ayam dan kue bolu yang pada proses pelelangannya cukup membuat rasa suka cita bagi para penonton.
Selain berbagai penampilan dari Group Kesenian Rencong Batuah, malam kesenian ini juga di meriahkan berbagai penampilan atraksi kesenian dari Group Kesenian Binuang Saiyo Labuang kecamatan Matur.
(*)