Gempa Susulan di Pasaman Barat Mencapai 195 Kali

Gempa Susulan

Warga korban gempa Pasaman Barat berbondong-bondong ke kawasan Kantor Bupati Pasaman Barat untuk mengungsi

PADANG, KLIKPOSITIF – Gempa susulan di Pasaman Barat per Rabu 2 Maret 2022 pukul 18.00 WIB telah mencapai 195 kali.

Dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan yang paling besar adalah magnitudo 5,1.

Sedangkan gempa susulan terkecil bermagnitudo 1,4. Dari 195 kali gempa, hanya 9 kali guncangan gempa yang dirasakan oleh warga.

Pada Senin 28 Februari 2020 pukul 06.00 WIB, gempa susulan itu berjumlah 164 kali.

Ini artinya, frekuensi gempa susulan di Pasaman Barat semakin menurun.

Seperti pemberitaan sebelumnya, gempa kuat terjadi di Pasaman Barat, Sumbar, pada Jumat 25 Februari 2022.

Gempa ini berawal dari Gempa Pembuka (foreshocks) yang terjadi pukul 08.35 WIB, dengan magnitudo 5,2.

Gempa itu terjadi di wilayah 18 kilometer Timur Laut Pasaman Barat, dengan kedalaman gempa 10 kilometer.

Pada pukul 08.39 WIB, atau empat menit setelah itu, terjadi gempa kedua yang merupakan  Gempa Utama (mainshock).

Gempa itu lebih besar dan bermagnitudo 6.2 yang kemudian ada pemutakhiran jadi 6.1.

Gempa tersebut terjadi di wilayah 17 kilometer Timur Laut Pasaman Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.

Setelah itu, terjadi serangkaian Gempa Susulan (aftershocks), namun magnitudonya di bawah gempa utama.

Tidak hanya dalam negeri, kejadian gempa di Pasbar ini juga menjadi pemberitaan banyak media di luar negeri.

Menurut BMKG, gempa yang terjadi di Pasaman Barat ini terjadi di patahan baru.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, patahan baru itu tercatat dari data seismisitas yang selama ini belum pernah teridentifikasi.

“Jadi ada patahan baru yang selama ini belum teridentifikasi karena selama ini tidak ada rekaman data dari seismik di situ selama ratusan tahun,” ujar Dwikorita Karnawati, Selasa (01/03/2022).

Ia mengatakan, teridentifikasinya patahan baru ini sangat penting, karena selama ini kawasan itu tidak menjadi perhitungan.

Selain itu, data ini juga sangat penting untuk kepentingan mitigasi ke depan, yaitu untuk tata ruang.

 

  • *
    👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

Exit mobile version