PADANG, KLIKPOSITIF – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat menggelar gebyar Ramadan untuk meningkatkan leterasi dan inklusi masyarakat Indonesia soal ekonomi syariah. Kegiatan itu dilaksanakan di seluruh Indonesia termasuk di Sumatera Barat. Kegiatan itu dilaksanakan dari 28 Maret sampai dengan 14 April 2023.
Kepala OJK Sumatera Barat, Yusri mengatakan, tema yang diangkat dalam gebyar Ramadan tahun ini adalah “Invest Now, Harvest Tomorrow”. “Dimana masyarakat bisa berinvestasi sekarang dan menuai hasilnya di masa depan. Ini sangat penting bagi masyarakat untuk melek dengan investasi syariah yang berkembang pesat di Indonesia,” katanya dalam kegiatan Talkshow via Zoom di Radio Classy FM Padang, Jumat, 14 April 2023.
Ia mengatakan, potensi ekonomi syariah Indonesia sangat besar, dengan jumlah 200 jiwa lebih dan 85 persen penduduk muslim. “Ekonomi syariah tak hanya untuk masyarakat muslim namun juga untuk semua, sehingga keuangan syariah ini penting, maka kita harus mengerti agar mudah paham soal industri keuangan, baik Pasar uang, Reksadana, dll,” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan ini serentak dilakukan di Indonesia, termasuk di kabupaten/kota serta bekerjasama dengan stakeholder, pemerintah daerah, perbankan, dan pasar modal. “Semua lini kita libatkan dalam memajukan keuangan ekonomi syariah di Indonesia,” jelasnya.
Yusri menyebut, OJK peduli dengan pengembangan ekonomi syariah karena sebagai regulator, sehingga memiliki tanggungjawab moral terhadap ekonomi syariah, menerbitkan dan mendorong aturan-aturan yang diterbitkan untuk ini. “Literasi dan inklusi keuangan syariah masih rendah, terutama Sumbar yang hanya 10,13 persen yang paham soal keuangan syariah. Namun dibandingkan dengan nasional, kita lebih baik, dimana hanya diangka 8,10 persen,” terangnya.
Disisi lain, tingkat inklusi nasional 85 persen yang akses ke syariah atau konvensioanl, sedangkan Sumbar hanya di angka 76 persen. “Lembaga keuangan syariah sudah memiliki teknologi dan infrastruktur keuangan syariah yang bagus, sehingga kita tak perlu ragu untuk investasi di syariah,” terangnya.
Untuk jenis investasinya tak perlu diragukan karena ada beragam jenis produk investasi syariah yang bisa di akses, seperti Sukuk, Reksadana syariah, dan lainnya.
Analis pasar modal syariah dari pejabat Bursa Efek Indonesia, Al Ghifari Hasnu, mengatakan, investasi di ekonomi syariah berkah dan sesuai dengan prinsip agama karena 85 persen penduduk Islam. “Statistik menunjukkan saham syariah tiga tahun terakhir naik 52 persen lebih tinggi dari IHSG yang hanya naik 46 persen, jadi artinya itu lebih tinggi 6 persen, sehingga saat ada stigma kenaikan saham syariah naiknya lambat, maka bisa dipatahkan dengan hal ini,” jelasnya.
Ia mengatakan, untuk potensi, keuntungan ekonomi syariah tidak mau kalah, sehingga tidak ada alasan tidak memilih investasi di bidang ini karena lebih baik dari di konvensional.
“Untuk risiko, risiko syariah paling rendah adalah Sukuk negara karena ditanggung negara sehingga tidak perlu khawatir, ini paling rendah, kemudian Reksadana pasar uang, kemudian baru saham. Saham memiliki risiko tinggi tapi keuntungannya juga tinggi. Namun satu hal yang perlu kita ingat, setiap produk investasi ada risikonya,” paparnya.
Ghifari mengatakan, ketentuan khusus untuk investasi di ekonomi syariah tidak ada. Masyarakat hanya bisa melakukan pembelian kepada agen juga atau bisa menggunakan aplikasi yang sudah mendapatkan izin OJK.
Disisi lain Direktur Kredit dan Syariah PT Bank Nagari, Gusti Chandra, mengatakan, ragam produk investasi syariah yang ada di perbankan. Dalam konsep dasar keuangan itu berdasarkan Al-Quran dan Hadits, baik di perbankan syariah maka akan lebih aman dan produk-produk spesifik.
“Di Bank Nagari sendiri, banyak produk yang bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik, diantaranya produk tabungan haji, umroh, cicilan qurban, dan investasi di bidang KUR Syariah, subsidi rumah, Nagari Griya Madani dan lembaga pengelolaan wakaf. Produk investasi di Syariah juga tidak kalah keren dengan bank konvensional. Sistem bagi hasil dan juga bebas riba dengan pengelolaan secara Islam sangat baik dalam kehidupan,” katanya.
Ia mengatakan, untuk melayani masyarakat dalam memanfaatkan produk-produk yang ada di Bank Nagari, termasuk produk Syariah, Bank Nagari memiliki 5 kantor cabang, empat layanan pembantu, dan 116 layanan syariah Bank Syariah. ”
“Disamping itu, ada juga pembiayaan ke sektor-sektor yang aman dengan menyiapkan sumber daya yang memadai sehingga sesuai dengan harapan masyarakat. Bank Nagari mengamankan uang masyarakat yang ada di Bank dan untuk pengaduan jika ada permasalahan lainnya bisa dilakukan di Nagari Call 150234,” jelasnya.