PADANG,KLIKPOSITIF – Orang-orang muda di Sumatra Barat berkolaborasi untuk mendokumentasikan kesenian dan tradisi Balanse Madam. Tarian ini diyakini sebagai jejak kebudayaan bangsa Portugis yang lebur dengan tradisi lokal sehingga muncul sebagai sebuah kesenian tradisi masyarakat di Padang. Balanse Madam disebut muncul bersamaan setelah kehadiran Portugis dalam perniagaan di Padang pada abad ke-16.
Orang-orang muda yang bekerja sama dalam kegiatan pendokumentasian maestro dan kesenian Balanse Madam ini hadir dari berbagai latar profesi dan keahlian. Mulai dari fotografer, peneliti, penulis seni dan akademisi. Ramadhani, penggagas kegiatan ini mengatakan bahwa kerja kolaborasi banyak orang dari berbagai disiplin berbeda diharapkan bisa menawarkan ragam cara pandang dan prespektif yang segar untuk kembali melihat kesenian Balanse Madam dan masyarakat yang menghidupinya.
“Sebagai tradisi yang diwariskan sejak abad ke-16, tari ini dulunya ditampilkan pada setiap pesta dan acara adat. Kesenian ini bagi sebagian orang disebut sebagai wadah meleburnya berbagai suku etnik yang hidup di sekitar Batang Arau. Sebenarnya inilah yang ingin kita lihat dan catat dengan cara yang baru. Bagaimana kesenian Balanse Madam ini bisa tumbuh dan bertahan selama berabad-abad lamanya,” ujar Ramadhani saat ditemui di kawasan Pondok Pecinan, Padang, 20 Agustus 2024.
Dia mengatakan tari Balanse Madam telah berkembang menjadi produk budaya yang begitu khas. Sebuah tarian yang tercipta dari sejarah panjang dan proses pembauran berbagai budaya yang ada di Muara Pantai Padang. Upaya merekam, dan merangkum karya dan pengetahuan Maestro Balanse Madam ini menjadi semakin menarik jika dilakukan dari berbagai sudut pandang.
“Karena itu lah, kita melibatkan banyak orang muda dari berbagai latar belakang disiplin. Ada yang berasal dari dunia seni pertunjukkan. Dia bisa melihat aspek seni pertunjukan dari Balanse Madam. Ada sejarawan yang bisa menelisik dengan mendalam, bagaimana kesenian ini tumbuh dan bertahan melewati berbagai zaman. Ada juga akademsi dan jurnalis dengan sudut pandang mereka yang unik. Cara padang yang beragam ini tentu akan membawa pemaknaan yang beragam pula. Harapannya bisa memperkaya cara kita membaca dan memahani kesenian ini,” tuturnya.
Proses pendokumentasian kesenian Maestro Balanse Madam, kata Rama, dilakukan dengan pendekatan visual berbasis multiplatform media. Metode ini membuka peluang untuk mendekati Maestro sebagai tokoh dan Balanse Madam sebagai kebudayaan menggunakan berbagai metode perekaman visual. Tujuannya untuk membawa segala pengetahuan maestro, nilai-nilai budaya dan tradisi ke dalam dunia visual yang mudah diakses
“Hasilnya akan disusun menjadi buku visual. Selain itu juga akan dikemas ke dalam bentuk website sehingga bisa dijangkau oleh pembaca dan generasi yang lebih muda,” katanya.