KLIKPOSITIF — Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unand resmi memasuki usianya yang ke-40. Angka tersebut menandakan seberapa jauh perjalanan yang telah dilalui oleh FIB Unand hingga sekarang. Fakultas ini telah meraih pencapaian-pencapaian yang gemilang, baik dari segi akademis maupun tri dharma perguruan tinggi.
Dalam perjalanannya, awalnya, fakultas ini bernama Fakultas Sastra dan Ilmu-Ilmu sosial hingga akhirnya berganti nama menjadi Fakultas Sastra. Pergantian nama ini terjadi dikarenakan adanya pemekaran pada jurusan ilmu-ilmu sosial yang akhirnya berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan, Fakultas Sastra bergerak semakin maju dengan kajian bahasa, sastra, dan sejarah secara substansi berada di bawah payung ilmu budaya. Hal inilah yang menyebabkan Fakultas Sastra pada 23 Juni 2010 resmi berubah dan menyandang nama baru sebagai Fakultas Ilmu Budaya.
Hingga saat ini, Fakultas Ilmu Budaya Unand sudah memiliki lima program studi yang ditawarkan untuk jenjang sarjana S-1, di antaranya adalah Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Sastra Jepang, Sastra Minangkabau, dan Ilmu Sejarah. Adapun program studi untuk jenjang magister mencakup S-2 Linguistik, S-2 Sejarah, S-2 Sastra, serta S-2 Kajian Budaya.
Fakultas ini tentunya tidak terlepas dari sederetan tenaga pengajarnya yang berjumlah lebih dari 100 orang mengabdikan diri untuk FIB Unand. Pada tahun 2021, terdapat tiga orang dosen yang dinobatkan sebagai dosen berprestasi di antaranya adalah Sudarmoko, S.S., M.A., Ph.D. (dosen Sastra Indonesia), Handoko, S.S., M.Hum. (dosen Sastra Inggris), dan Rina Yuniastuti, S.S., M.Si. (dosen Sastra Jepang).
Prestasi tidak hanya diukir oleh para dosen saja, tetapi para mahasiswa FIB Unand juga turut menorehkan prestasinya. Pada tahun 2021 kemarin, tercatat, ada 11 orang mahasiswa yang menorehkan prestasinya, baik di tingkat wilayah, nasional, maupun internasional. Di antara mereka ada yang memenangkan lomba cipta puisi, lomba nasional rodoku, menjuarai kompetisi film, baik tingkat nasional maupun internasional, lomba penulisan cerpen tingkat nasional, lomba karya tulis ilmiah Qur’an dalam Musabaqah Tilawatil Quran di tingkat Unand 2021, serta meraih nominasi TOP 10 Putri Wisata Indonesia.
Pada peringatan dies natalis yang akan diselenggarakan pada 7 Maret, FIB Unand mengusung tema “Membangun Keindonesiaan melalui Inovasi dan Pengembangan Khazanah Bahasa, Sastra, Sejarah, dan Budaya di Era Digital”.
Mengutip pernyataan dari Dr. Ike Revita, M.Hum., Wakil Dekan I FIB Unand, “Sekarang ini kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dan Fakultas Ilmu Budaya, atau yang juga dikenal sebagai Faculty of Humanities, tentu menyelaraskan dengan perkembangan zaman saat ini sehingga kita semuanya sepakat untuk mengambil tema tersebut.”
Dies Natalis FIB Unand yang ke-40 ini akan diselenggarakan secara luring di Convention Hall Unand dengan memperhatikan protokol kesehatan dan juga disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube Humas FIB Unand. Acara Dies Natalis FIB Unand yang ke-40 ini akan berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga 12.30 WIB. Untuk siaran live streaming, pihak FIB sudah berkoordinasi dengan LPTIK Unand agar dapat menghasilkan tampilan siaran yang berkualitas nantinya.
Dalam rapat persiapan Dies Natalis FIB Unand yang diadakan pada Jumat (4/3/2022), Prof. Dr. Herwandi, M.Hum. selaku Dekan FIB Unand mengatakan bahwasanya di acara Dies Natalis yang ke-40 nanti, FIB Unand akan melakukan sebuah peluncuran Anugerah Kebudayaan yang diberi nama Hamka Award berbasis skala nasional. Hamka Award ini adalah suatu acara yang memberikan penghargaan kepada sastrawan dan budayawan di Indonesia. Ia juga berharap acara dies natalis ini nantinya dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang bernas.
Selain itu, Pramono, M.Si., Ph.D., selaku ketua pelaksana dies natalis turut menambahkan bahwasanya pada tahun ini FIB Unand meluncurkan empat puluh buah judul buku yang sudah diterbitkan, baik yang telah mendapatkan sertifikasi ISBN maupun belum. Empat puluh judul buku berserta nama penulisnya nanti akan ditampilkan di acara Dies Natalis FIB Unand ke-40.
Peluncuran Hamka Award dan empat puluh judul buku ini merupakan cerminan dari visi yang ingin dicapai FIB Unand, yaitu “menjadi Fakultas Ilmu Budaya yang terkemuka dan bermartabat dalam bidang bahasa, sastra, budaya, dan sejarah di dunia internasional pada tahun 2028”. Peluncuran dua hal tersebut tentunya tidak terlepas dari kajian FIB yang melibatkan bahasa, sastra, budaya, dan sejarah. Semua kajian yang disebutkan tersebut tentunya tercantum di dalam visi FIB Unand. Diharapkan dengan diluncurkan Hamka Award dan empat puluh judul buku ini dapat menjadi salah satu pendukung bagi FIB Unand untuk mencapai visinya.
Lebih dari itu, FIB Unand juga akan menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. sebagai salah satu narasumber yang akan memberikan orasinya di acara Dies Natalis FIB Unand yang ke-40 nanti. Selain itu, Sudarmoko, S.S., M.A., Ph.D. yang tahun kemarin dinobatkan sebagai dosen berprestasi FIB juga berkesempatan untuk menjadi narasumber di acara dies natalis ini.
Persiapan acara dies natalis ini sudah berlangsung sejak tahun kemarin. Adapun pelaksanaan Dies Natalis FIB Unand yang ke-40 sudah berlangsung sejak bulan Januari kemarin yang ditandai dengan diadakannya Lomba Desain Logo Lustrum FIB dan juga Lomba Desain Motif Batik yang diperuntukkan bagi kalangan mahasiswa dari berbagai instansi. Acara yang nantinya diselenggarakan di Convention Hall Universitas Andalas pada 7 Maret akan menjadi pembuka sekaligus puncak acara Dies Natalis FIB Unand yang ke-40.
Dalam 40 tahun terakhir ini, FIB Unand sudah memperoleh berbagai pencapaian. Pada bulan Februari lalu, sudah ada dua prodi (Sastra Indonesia dan Sastra Jepang) yang divisitasi untuk akreditasi internasional yang hasilnya direncanakan akan keluar pada bulan Juni mendatang. Selain itu, saat ini jumlah mahasiswa yang memperpendek masa studinya (lulus lebih cepat) kian bertambah, serta dosen FIB yang menamatkan studi S-3 juga turut bertambah. Diharapkan, setelah 40 tahun usia FIB ini, pencapaian dan prestasi lainnya turut bertambah sehingga visi dan misi FIB terpenuhi.