PADANG, KLIKPOSITIF – Universitas Andalas (Unand) akan menyebar mahasiswa mereka khususnya anggota Pers Mahasiswa (Presma) ke perusahaan media untuk program magang bersertifikat selama 6 bulan.
Hal itu disampaikan Wakil Rektor I Prof. Mansyurdin saat Focus Group Discussion (FGD) dengan pimpinan media, Kamis, 21 Juli 2022 di Ruang Rapat Senat Lantai VI Rektorat Universitas Andalas.
“FGD bersama pimpinan media ini dalam rangka menyamakan persepsi, membangun kerjasama agar mahasiswa yang akan magang di perusahaan media bisa berproses dengan baik. Dengan FGD kami jadi tahu apa yang harus kampus siapkan dan apa pula yang dibutuhkan perusahaan media,” ungkapnya
Dia menjelaskan, magang bersertifikat tersebut merupakan salah satu dari delapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu tujuannya, lanjut Prof. Mansyurdin, memberikan peluang kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
“Biasanya magang selama sebulan, ke depan tidak ada lagi di Unand magang sebulan. Magang itu efektifnya memang enam bulan agar mahasiswa magang bisa menyerap Ilmu di tempat magang dan tempat magang pun terbantu,” sebutnya.
Ia juga menyampaikan, Unand akan memberikan dukungan biaya pada program magang bersertifikat tersebut. Selain itu kampung juga menyediakan mentor dan co-mentor bagi peserta magang.
“Jadi kami akan susun formulanya, seperti yang ikut magang mahasiswa yang pernah aktif di Persma dan kami akan berikan pembekalan bagi peserta. Ini juga bentuk dari seleksi bakat minat dan juga agar peserta magang punya bekal dibidang jurnalistik. peserta magang adalah mahasiswa semester lima atau enam,” sebutnya.
Pada FGD itu pimpinan perusahaan media diberikan ruang untuk memberikan masukan, ide gagasan, dan memaparkan pengalaman menerima peserta magang pada periode sebelumnya.
Pemimpin Redaksi Harian Rakyat Sumbar Sukri Umar memaparkan, perusahaan pers secara umum menyambut baik mahasiswa magang dari Unand. Namun, ada beberapa hal yang perlu cermati menyangkut bakat minat bakal peserta magang.
“Sebaiknya kampus menyeleksi lagi bakat mahasiswa ini dibidang apa, sebab banyak bagian dari jurnalistik. Mereka sukanya online, cetak atau televisi, mereka sukanya yang mana? Sehingga nanti sewaktu magang bisa diarahkan kebagian yang mereka sukai,” katanya.
Sukri juga menekankan pada proses magang yang akan dilalui. Sebab menurutnya secara teori Presma sudah mendapatkan bekal jurnalistik di kampus.
“Kalau teori Presma mungkin sudah khatam, tapi proses liputan, mulai dari wawancara, menulis dan menghasilkan berita, bekerja kelompok itu yang harus diasah. Yang lebih penting lagi attitude dan kreativitas,” pesannya.