Pacu Jawi di Festival Pesona Minangkabau 2024

Klikpositif - JUTAWAN Honda (3000 x 1000 px) Iklan

BATUSANGKAR, KLIKPOSITIF – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar kembali melaksanakan Pacu Jawi pada kegiatan Festival Pesona Minangkabau tahun 2024 ini. Kegiatan dilaksanakan di enam nagari, yakni di Nagari Padang laweh, Gurun, Sawah Tangah, Tabek, Tiga Koto, dan Rambatan.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tanah Datar, Riswandi mengatakan, untuk pelaksanaan Pacu Jawi tahun ini dilaksanakan sebanyak empat kali per satu nagari.

“Nagari yang melaksanakan kegiatan tersebut juga saling mendukung satu sama lain dengan ikut di ajang pacuan nagari yang melaksanakan sebagai peserta,” jelasnya.

Ia mengatakan, ajang Pacu Jawi sudah menjadi ajang internasional yang sengaja di kunjungi oleh wisatawan mancanegara dan lokal. “Banyak wisatawan asing dan lokal yang sengaja datang untuk menyaksikan kegiatan ini,” jelasnya.

Pacu Jawi sendiri merupakan tradisi yang sudah ada jauh sebelum kemerdekaan di republik ini. Tradisi ini menjadi kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Nagari Padang Laweh dan beberapa nagari lainnya di Tanah Datar.

Aresno Dt Andomo salah seorang tokoh masyarakat di Nagari Padang Laweh menyebut, tradisi ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat disana, mulai dari menjalin silaturahmi, meningkatkan ekonomi hingga mendatangkan wisatawan ke daerah tersebut.

“Tradisi yang sudah ada jauh sebelum zaman kemerdekaan ini, klau dari cerita pendahulu kami sudah ada sejak tahun 1700 an. Kegiatan ini mempererat silaturahmi antar warga yang ada di nagari ini dan juga mendatangkan nilai di ekonominya. Pada pelaksanaan ini, warga yang ada di nagari lain juga akan turut meramaikan kegiatan di nagari ini, sebaliknya jika nagari lain melaksanakan kegiatan ini, maka kita juga akan meramaikan kegiatan di nagari mereka,” paparnya.

Aresno menjelaskan, kegiatan ini juga memupuk rasa gotong royong diantara warga karena saling bantu satu sama lain.

“Misalnya dalam menjaga satu sama lain sapi-sapi yang yang akan ikut pacuan, maka itu aka nada sekitar 10 orang yang akan menjaga satu sapi, mulai dari membawa bajak, menunggu sapi di garis finish dan lainnya,” paparnya.

Dalam Pacu Jawi, taka da sapi yang menang ataupun kalah dan juga tidak ada juri yang menentukan seekor sapi menang atau kalah. “Namun yang menentukan adalah penonton pacu jawi itu sendiri. Mereka akan melakukan penilaian dengan berdiri di samping pacuan,” terangnya.

Disis lain, sapi yang ikut pacuan akan naik harganya ketika di jual. “Misal sebelumnya berharga puluhan juga, setelah ikut pacuan akan berharga ratusan juta. Itu sebuah tradisi yang ada di arena pacuan jawi,” katanya.

Sementara itu, Rahmat Febri Jeni, Wali Nagari Padang Laweh mengatakan, kegiatan yang sudah masuk dalam program unggulan Kabupaten Tanah Datar ini rutin dilaksanakan di empat kecamatan yang ada, yakni Kecamatan Sungai Tarab, Rambatan, Limo Kaum dan Pariangan.

“Dengan pelaksanaan kegiatan ini setiap tahunnya, kita di pihak nagari juga mendapatkan manfaat dari kegiatannya, mulai dari segi ekonomi, budaya dan wisata, dan lainnya. Dari segi ekonomi, UMKM berkembang, dari segi budaya dan wisata kita bisa terus mempertahankan tradisi ini dengan mengenalkannya kepada wisatawan, baik dari lokal atau mancanegara,” terangnya.

Kegiatan Pacu Jawi di Nagari Padang Laweh dilaksanakan pada 7 Desember dan pelaksanaan hari puncaknya pada 21 Desember 2024.

Exit mobile version