BUKITTINGGI, KLIKPOSITIF – Perkembangan teknologi digital membuat segala informasi bisa diakses dengan mudah lewat ponsel. Meski banyak manfaat, tentu ada pula efek buruknya. Salah satunya adalah pencurian data pribadi.
Hal ini terungkap dalam webinar yang digelar Kominfo RI bersama Anggota DPR RI, Darizal Basir, Pegiat Literasi Digital, Gun Gun Siswadi dan Praktisi Media, Noval Wiska, serta moderator Ikhe Mutiara.
Seminar digelar via zoom dengan tema “Peran Media dalam Melindungi Data Pribadi”, Kamis 17 November 2022.
Anggota Komisi I DPR RI, Darizal Basir mengatakan masyarakat Indonesia kian akrab dengan dunia digital. Darizal menyebut, 73,7 persen dari total populasi Indonesia adalah pengguna internet dan 61,8 persen merupakan pengguna media sosial aktif.
Bahkan dalam kategori pengguna unit mobile melebihi dari jumlah populasi yaitu sebanyak 354.3 juta (125.6% dari populasi). Dari jumlah itu platform yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia adalah Youtube, whatsapp, Instagram, Facebook dan Twitter.
“Rata-rata masyarakat Indonesia menggunakan internet 8,52 jam perhari dengan 3.41 jam menggunakan media sosial. Angka tersebut akan terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi,” kata Darizal.
Intertet atau dunia digital, kata Darizal memberikan kemudahan akan kebutuhan informasi, namun efek buruknya terjadi penipuan online, merajalelanya hoaks, pornografi maupun pencurian data.
“Untuk menyambut perkembangan digital ini, diperlukan literasi digital yang baik.
Harapannya perkembangan internet memberikan dampak yang positif pada segala aspek kehidupan, seperti kegiatan yang tengah kita lakukan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan literasi digital,” jelas mantan Bupati Pessel itu.
Pegiat Literrasi Digital, Gun Gun Siswadi memaparkan, saat ini telah terjadi transformasi digital di berbagai sektor kehidupan, termasuk data pribadi.
“Era digital adalah momentum untuk melakukan literasi digital supaya masyarakat dapat melindungi data pribadi dengan baik,” kata dia.
Menurut Gun, data itu harus dijaga dengan aman dan tidak tersebar luas karena mengandung informasi pribadi bersifat penting.
“Beberapa tindakan yang dapat menyebabkan kebocoran data pribadi seperti aktivitas kita sehari-hari misalnya berbelanja, membayar tagihan keuangan secara online, menggunakan ponsel pintar, berbagi informasi di jejaring sosial yang melibatkan data pribadi dengan satu atau lain cara,” kata Gun.
“Apabila dilakukan dengan ceroboh dapat menyebabkan kebocoran data pribadi untuk diri kita sendiri atau orang lain. Konsekuensinya bisa serius jika data pribadi digunakan oleh orang jahat,” lanjut Gun.
Cara Melindungi Data Pribadi
Beberapa cara bisa dilakukan untuk mencegah kebocoran data pribadi, misalnya, kata Gun, jangan menyerahkan data pribadi anda ke situs web untuk mendapatkan sesuatu atau hadiah.
“Jangan menggunakan komputer umum atau jaringan Wi-Fi publik untuk mengakses situs web dengan informasi sensitif,” bebernya.
Kemudian, ingatlah untuk selalu log out atau keluar dari situs web jika anda perlu menggunakan komputer publik untuk mengakses akun pribadi.
Lalu, jangan izinkan perangkat mengingat detail login. Hapus titik akses Wi-Fi dalam pengaturan jaringan perangkat seluler anda setelah menggunakan hotspot Wi-Fi public.
“Berhati-hatilah dengan pesan email yang meminta data pribadi. Jangan buka lampiran apa pun atau klik tautan apa pun dari pesan email yang tidak terduga. Karena data pribadi bersifat rahasia dan harus dijaga, maka kewajiban setiap orang harus menjaganya dengan aman,” kata dia.
(*)