KLIKPOSITIF – Stunting menjadi perhatian pemerintah akhir-akhir ini karena masih menjadi angka tertinggi yang terjadi di Indonesia. Stunting disebabkan oleh beberapa faktor dil lingkungan termpat tinggalnya.
Lalu bagaimana mencegah terjadinya stunting pada anak? Berikut tips yang bisa Anda gunakan.
1. Pastikan calon pasangan pengantin dalam kondisi ideal
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan, pencegahan stunting dilakukan mulai dari hulu yakni; memastikan setiap calon pengantin atau calon pasangan usia subur (catin/capus) berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.
Setiap catin/capus harus memperoleh pemeriksaan kesehatan dan pendampingan selama tiga bulan pranikah serta mendapatkan bimbingan perkawinan dengan materi pencegahan stunting.
Salah satu fokus dalam pendampingan adalah meningkatkan pemenuhan gizi catin/capus untuk mencegah kekurangan energi kronis dan anemia sebagai salah satu risiko yang dapat melahirkan bayi stunting.
2. Rencanakan Kehamilan
Jangan hamil kalau tidak terencana. Hindari empat terlalu, terlalu muda saat hamil, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu banyak.
3. Mengatur jarak kelahiran dalam program KB
Mengatur jarak kelahiran dalam program KB menjadi salah satu kunci dalam rangka menurunkan stunting. Jarak kelahiran penting untuk diatur, itu juga dapat menentukan anak berisiko stunting atau tidak.
Mengatur jarak kelahiran untuk memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat secara fisik dan mental, terpenuhi nutrisinya dengan gizi seimbang. Selain itu untuk menjaga kesehatan ibu.
4. Edukasi dari Tenaga Kesehatan
Edukasi dari tenaga kesehatan bagi pasangan suami istri sangat penting dalam mencegah stunting. Bidan misalnya, diharapkan memberikan edukasi yang baik dan benar, dengan penjelasan yang mudah dipahami tentang program KB, juga manfaat penggunaan alat kontrasepsi.
Kenapa bidan? Karena 80 persen ibu melahirkan di bidan, dan sampai saat ini baru 29 persen ibu yang menggunakan kontrasepsi, atau sekitar 1,6 juta.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.
Kekurangan gizi sejak dalam kandungan mengakibatkan pertumbuhan otak dan organ lain terganggu, yang mengakibatkan anak lebih berisiko terkena diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung.
Pertumbuhan otak yang tak maksimal juga menyulitkan anak bertanggung jawab atas hidupnya sendiri kelak.