Empat Indikator Dinkes Pessel dalam Pemenuhan SDM Nakes

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PESSEL, KLIKPOSITIF- Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar terus melakukan pemenuhan sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan, di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Agustina Ramadani mengungkapkan, dalam pemenuhan SDM tersebut, pihaknya melakukan hal tersebut dengan 4 indikator.

Ia menjelaskan, 4 indikator tersebut, diantaranya meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, baik kompetensinya 4 dokter, maupun tenaga medis penunjangnya.

“Pada saat ini semua Puskesmas sudah memiliki dokter, dengan jumlah dokter yang ada di Puskesmas 43 orang. Pemenuhan ini dilakukan dengan penerimaan PPPK formasi tahun 2022, 2023 dan 2024,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga mengatakan, indikator lainnya, ia juga meningkatkan 9 jenis tenaga minimal di setiap Puskesmas. Ia mengatakan, pemenuhan ini juga dilakukan melalui penerimaan PPPK.

“Untuk formasi 2023 penerimaan PPPK sebanyak 824 orang dari semua jabatan fungsional kesehatan untuk RS dan Puskesmas,” terangnya.

Selain tenaga, ia juga meningkatkan kualitas pelayanan dengan kegiatan pelatihan dan pendidikan. Kegiatan ini dilakukan baik oleh dinas kesehatan sendiri, Bekerja sama dengan Organisasi Profesi seperti P2KS dan BKOM Pelkes.

“Untuk anggaran pelatihan dari pemerintah daerah dan DAK non fisik Kementerian Kesehatan, Besaran Anggaran Pelatihan tenaga kesehatan Tahun 2023 1,7 miliar dan tahun 2024 Rp. 677.000.000,” jelasnya.

Lanjutnya, untuk pemenuhan 4 dokter spesialis dasar dan 3 spesialis penunjang di RS RSUD M Zein, ia mengatakan saat ini sudah terpenuhi, sementara untuk RSUD Tapan masih memiliki 4 spesialis dasar.

“Melalui program pendayagunaan dokter spesialis dari Kemenkes dan Kontrak Daerah, untuk 3 spesialis penunjang belum terpenuhi saat ini 2 spesialis sedang dalam proses program PGDS yaitu spesialis Radiologi dan patologi klinik.

Dari tahun 2020 sudah 13 orang dokter yang mengikuti pendidikan spesialis dengan pembiayaan dari Kemenkes, pemenuhan dokter spesialis ini juga dilakukan melalui PPPK dan CPNS, untuk tahun 2023 dibuka Penerimaan Spesialis melalui PPPK tapi tidak ada pendaftar, tahun 2024 dibuka penerimaan dokter spesialis melalui CPNS dari 12 Formasi yang mendaftar hanya 3 orang,” jelasnya.

Sementara itu, untuk pemerataan layanan agar semua masyarakat akses terhadap pelayanan kesehatan mulai tahun 2024 mulai dilakukan transformasi layanan primer melalui Program Integrasi Layanan Primer.

Di mana, menurutnya, setiap kecamatan minimal ada 1 Puskesmas, setiap nagari ada pustu minimal dengan 2 tenaga kesehatan dan 2 kader. “Secara bertahap akan dilengkapi sarana dan sarana Pustu begitu Juga dengan Tenaga Kesehatan,” ujarnya.

Exit mobile version