Emas Dunia Bergerak Menguat, Terpicu Obligasi AS

harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.760,78 per ounce

emas

emas (net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Harga emas dunia bergerak menguat terdampak imbal hasil hasil obligasi AS yang mengalami penurunan. Namun penguatan dolar masih membatasi kenaikan logam kuning tersebut.

Dilansir dari CNBC, Kamis (7/10/2021) harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.760,78 per ounce berbalik dari level terendah sebelumnya di USD1.744,84 per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,1 persen menjadi USD1.761,8 per ounce.

“Emas mengambil posisi sekunder untuk aset safe-haven lainnya, dan banyak bergantung pada data non-farm payrolls Amerika, dengan logam tersebut kemungkinan akan bergerak sideways sampai saat itu,” kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures. Imbal hasil US Treasury 10-tahun menyusut setelah mencapai level tertinggi lebih dari tiga bulan, tetapi tetap di atas 1,5 persen.

Mengambil isyarat dari lonjakan harga energi yang dapat memacu inflasi dan kenaikan suku bunga, dolar AS melesat, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, dan membatasi keuntungan. Menyusul data yang menunjukkan kenaikan kuat dalam pekerjaan swasta Amerika pada September, fokus investor beralih ke data non-farm payrolls, Jumat, yang diperkirakan membentuk rencana tapering Federal Reserve.

Xiao Fu, Kepala Strategi Pasar Komoditas di Bank of China International, mengatakan meski data non-farm payrolls tidak “spektakuler dan sejalan dengan ekspektasi”, beberapa anggota The Fed sudah berpikir bahwa persyaratan untuk tapering telah terpenuhi, dan itu memberi tekanan pada emas. Sementara itu harga logam perak di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD22,52 per ounce dan paladium merosot 1,8 persen menjadi USD1.879,42 per ounce. Platinum melonjak 1,9 persen menjadi USD980,50 per ounce.

Exit mobile version