Elektabilitas Mahyeldi-Vasko Cenderung Stabil, Pengamat Ungkap Penyebabnya

Elektabilitasnya tembus 70 persen lebih

Mahyeldi-Vasko

Mahyeldi-Vasko

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Persentase elektabilitas Calon Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dan pasangannya Vasko Ruseimy cenderung stabil.

Terbaru, elektabilitas calon Gubernur petahana itu mencapai 70,3 persen dikutip dari surveri Voxpol.

Sementara itu, elektabilitas pesaing mereka, Epyardi Asda-Ekos Albar hanya memperoleh 16,8 persen, 13 persen lainnya menyatakan tidak tahu.

Kestabilan elektabilitas Mahyeldi-Vasko diungkap oleh Pengamat Politik dari Universitas Andalas, Aidinil Zetra.

Ia menjelaskan, kestabilan tersebut dibaca dari survei sebelumnya yang berkutat antara 70 hingga 75 persen.

“Hasil survei yang disampaikan, ternyata tidak jauh berbeda dari hasil survei sebelumnya yang kami lakukan terutama dari sisi elektabilitas,” katanya.

Menurutnya berdasarkan data survei, ternyata Vasko cukup memberikan insentif elektoral pada Mahyeldi.

Artinya kata dia, ketika hasil survei yang memisahkan calon gubernur dengan wakil gubernur dengan hasil survei ketika digabungkan, angka elektibilitas meningkat.

Sementara untuk Calon Gubernur Sumbar nomor urut 2 Epyardi Asda-Ekos Albar, sosok Ekos ternyata masih kurang dikenal.

Tingkat popularitas relatif rendah, tingkat penerimaan juga relatif rendah. Elektabilitas tidak memberikan insentif bagi Epyardi Asda.

Berdasarkan data, Epyardi Asda hanya dikenal oleh 51,1 persen responden dan disukai 36,9 persen.

Wakilnya Ekos Albar hanya dikenal 39 persen responden dan disukai oleh 29,0 persen.

CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, hal demikian menggambarkan kondisi pemilih di Sumbar.

Ia menilai, pemilih di Sumbar lebih rasional. Hal itu dibuktikan dengan 63,7 persen memilih berdasarkan kinerja, pengalaman, visi, misi, dan program yang ditawarkan.

Sementara 14,3 persen pemilih mengedepankan faktor sosiologis seperti agama, asal daerah, dan suku.

Sedangkan 16,3 persen sisanya mempertimbangkan faktor psikologis, termasuk karakter dan penampilan fisik.

Ia jugha menyebut ditilik dari kestabilan pilihan, 69,8 persen responden menyatakan sudah mantap dengan pilihan mereka.

Namun masih ada 21 persen yang termasuk dalam kategori swing voters. Sisa 9,3 persen responden menyatakan tidak tahu.

“Dalam konteks Pilkada figur/tokoh kandidat juga terlihat dominan dan signifikan menjadi alasan memilih kepada daerah.”

“Berdasarkan hasil survei, sebanyak 77,4 persen responden menyatakan alasan memilih adalah figur.”

“Sementara 14,9 persen memilih karena alasan partai politik dan hanya 7,8 persen yang menjawab tidak tahu,” bebernya kemudian.(*)

  • *
    👉Silahkan bergabung di Grup FB SUMBAR KINI untuk mendapatkan informasi terupdate tentang Sumatera Barat.

Exit mobile version