Elektabilitas Mahyeldi Tinggi di Kabupaten Solok, Ini Penyebabnya

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF — Survei dari SBLF Myriset Consultant terbaru menunjukkan mayoritas masyarakat di Kabupaten Solok menginginkan Mahyeldi kembali menjadi Gubernur Sumbar. Survei itu dirilis pada 19 Juli 2024 lalu.

Mahyeldi mendapatkan tingkat elektabilitas keterpilihan mencapai 71,86% sedangkan penantangnya, Epyardi Asda hanya mendapatkan 20,43%.

“Survei dilaksanakan menggunakan Metode Multistage Random Sampling dengan jumlah sampel 600 responden dengan margin of error 4 persen. Survei ini dilakukan dari 4 hingga 8 Juni 2024,” kata Edo Andrefson di Padang, Selasa (30/7/2024).

Edo mengatakan, tingginya elektabilitas Mahyeldi dibandingkan Epyardi terjadi karena adanya sejumlah faktor.

“Keterpilihan Mahyeldi tinggi, karena di Kabupaten Solok, dilihat berdasarkan data yang diambil, banyak ketidaksukaan terhadap kepemimpinan Epyardi di Kabupaten Solok. Ini terjadi disaat keterbatasan keberhasilan Epyardi dalam membangun Kabupaten Solok,” jelas Edo.

Ditambah lagi, masyarakat yang kurang simpati dengan deklarasi untuk maju sebagai Calon Gubernur Sumbar.

“Kecuali, beliau (Epyardi) kembali maju dengan niat memperbaiki apa sudah beliau bangun di Kabupaten Solok menjadi Bupati kembali,” katanya.

Sedangkan yang meningkatkan keterpilihan Mahyeldi, karena masyarakat menilai yang bersangkutan memperhatikan Kabupaten Solok dari awal kepemimpinannya.

“Mahyeldi diawal program membangun destinasi Solok, terutama soal Bukti Cambai yang menjadi destinasi Internasional, namun tersendat karena tidak mendapatkan dukungan dari Bupati sendiri,” jelas Edo.

Selain itu, ada dua isu besar yang menjadi faktor pengaruh terbesar atas elektabilitas keduanya di Kabupaten Solok.

“Pertama itu kan ada mengenai apresiasi masalah karyawan Aqua yang diadvokasi Pemrpov Sumbar, namun bersiteru dengan Bupati, karena dianggap tidak suka adanya campur tangan Gubernur disana,” katanya.

Kedua, soal jalan lintas nasional di Air Dingin yang dinilai bermasalah. “Ini juga diadvokasi oleh Pemprov Sumbar ke Balai Jalan, namun dinilai ada perseteruan disana juga,” sebutnya.

Faktor-faktor tersebutlah yang menurut Edo menjadikan simpati masyarakat di Kabupaten Solok beralih ke Mahyeldi.

“Faktor inilah yang menurut data kami dan hemat kami, menjadi penentu tingginya keterpilihan atau elektabilitas Mahyeldi di Kabupaten Solok,” pungkasnya.

Exit mobile version