Ekonomi AS Terus Menguat, Emas Dunia Akhir Pekan Ini Melemah

Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.820,71 per ounce

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Penguatan imbal hasil obligasi AS dan kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada Maret membuat harga emas dunia melemah. Dilansir dari CNBC, Jumat (14/1/2022) harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.820,71 per ounce.

Emas berjangka Amerika Serikat ditutup menyusut 0,3 persen menjadi USD 1.821,4 per ounce. Ekspektasi seputar kenaikan suku bunga The Fed mengangkat yield US Treasury, berpotensi meningkatkan opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu, jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi delapan pekan di minggu pertama Januari. Analis OANDA Ed Moya mengatakan reaksi pasar emas secara keseluruhan terhadap data tersebut agak diredam karena tidak mengubah narasi tentang apa yang kemungkinan akan dilakukan The Fed pada Maret.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung meredupkan daya tarik emas, yang tidak membayar imbal hasil. Pedagang ekuitas gugup tentang pengetatan kebijakan moneter The Fed. Data IHP sebagian besar di bawah ekspektasi dan lonjakan klaim pengangguran mendukung gagasan bahwa itu mungkin dapat membuat bank sentral mengerem “Retorika hawkish-nya”, kata Moya.

Indeks Dolar AS (Indeks DXY), yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,3 persen ke level terendah dua bulan. Sedangkan logam mulia lainnya, harga perak di pasar spot tidak berubah di USD 23,11 per ounce, sementara platinum turun 0,5 persen menjadi USD 972,49 per ounce, dan paladium berkurang 0,8 persen menjadi USD 1.895,17 per ounce.

Exit mobile version