PADANG, KLIKPOSITIF — Pemerintah Kota Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang menerima kunjungan Tim Verifikasi Lapangan Masyarakat Siaga Tsunami (Tsunami Ready Community) dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Kedatangan tim verifikasi lapangan disambut langsung oleh Wali Kota Padang Hendri Septa didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Edi Hasymi dan Kepala BPBD Kota Padang Endrizal bertempat di Gedung Putih Rumah Dinas, Sabtu (10/12/2022).
Tim Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memeriksa kesiapan Dua Kelurahan di Kota Padang dari bahaya tsunami, adapun dua Kelurahan itu yakni Kelurahan Purus dan Lolong Belanti. Verifikasi itu terkait permohonan ke UNESCO-IOC untuk menjadi Masyarakat Siaga Tsunami berkelas internasional bersama enam komunitas Masyarakat Siaga Tsunami lainnya di Indonesia.
Menurut Kalaksa BPBD Kota Padang Endrizal, Tim verifikasi UNESCO-IOC itu dilakukan oleh Ardito M. Kodijat dan Tim BMKG, adapun Tim tersebut memeriksa kesiapan Dua Kelurahan di Kota Padang dari bahaya tsunami, adapun dua Kelurahan itu yakni Kelurahan Purus dan Lolong Belanti. Verifikasi itu terkait permohonan ke UNESCO-IOC untuk menjadi Masyarakat Siaga Tsunami.
Dalam kegiatan Verifikasi lapangan ini kita mendengarkan pemaparan dari Ketua KSB Purus dan Lolong Belanti, dalam pemaparan ini juga di sebutkan bagaimana kesiapan masyarakat apabila terjadinya Gempa dan tsunami yang melanda maka mereka akan siap dan apa yang harus di lakukan agar tidak terjadi korban jiwa, Ujarnya.
Sedangkan menurut Walikota Padang Hendri Septa dalam kata sambutannya mengungkapkan beberapa keuntungan dari pengakuan Masyarakat Siaga Tsunami oleh UNESCO-IOC. Selain menjadi contoh di dunia, dampaknya juga pada ekonomi, sosial, dan politik, serta masuk dalam peta Global Tsunami Ready pada Kelurahan Purus dan Lolong Belanti
Namun begitu, ada beberapa tanggung jawab yang perlu ditingkatkan masyarakat, yaitu menjaga tingkat kesiapsiagaan tsunami, keberlanjutan sistem dan prosedur yang ditetapkan. Selain itu memelihara dan mengelola setiap indikator Tsunami Ready, serta menyusun rencana dan kegiatan tahunan terkait kesiapan menghadapi bahaya tsunami, ujarnya Hendri Septa
Wako Hendri Septa menilai, Kota Padang memiliki potensi gempa bumi dan tsunami. Hal itu dikarenakan sebelah baratnya Kota Padang berhadapan dengan zona sumber gempa bumi megatrust 8,9 skala Richter, dengan permodelan tsunami dengan skenario terburuk gelombang tsunami mencapai 10-14 meter.
Menurut Hendri Septa Setidaknya terdapat 24 kelurahan di pesisir pantai Kota Padang. Jadi tahun ini sudah ada 2 kelurahan yang menjadi komunitas siaga tsunami. Sisanya kita targetkan tahun depan juga telah terbentuk komunitas siaga tsunami di 22 kelurahan.
Sementara itu Tim Verifikasi UNESCO-IOC i Ardito M. Kodijat mengatakan, dalam verifikasi lapangan yang kita dilakukan Unesco ada sejumlah hal yang dinilai. Di antaranya kapasitas masyarakat di Kelurahan Purus dan Lolong Belanti dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami, serta 12 indikator siaga tsunami yang ada harus benar-benar terdapat di lapangan.
“Intinya bagaimana masyarakat di dua kelurahan ini bisa siaga menghadapi tsunami serta juga kita lakukan cek dan ricek apa betul sesuai dengan dokumen yang telah di serahkan ke UNESCO,”
Tim verifikasi melakukan kunjungan lapangan untuk meninjau Papan Informasi Tsunami dan Rambu Tsunami, tempat dan jalur evakuasi. “Serta diskusi lapangan dengan komunitas masyarakat setempat sampai tanggal 12 Desember 2022 ini,” kata Ardito
Dalam kegiatan pembukaan Verifikasi lapangan ini juga di lakukan penyerahan cenderamata dari TIM verifikasi ke Pemerintah Kota Padang berupa peralatan permainan Ready Community Tsunamy Both yakni semacam permainan monopoli yang juga di dampingi oleh Asisten I, Kalaksa BPBD Kota Padang serta Kepala BMKG Padang Panjang