Oleh: Syahrul Fadli
Hadirnya anak muda dalam kepemimpinan kepala daerah telah menunjukan sebuah kemajuan demokrasi Indonesia. Tak sedikit anak muda mendapatkan kesempatan untuk membangun daerah, baik kabupaten/kota maupun provinsi.
Sumbar juga sudah mengalaminya, hasilnya sangat baik untuk pembangunan. Beberapa kabupaten/kota di Sumbar sudah pernah dipimpin oleh anak muda. Mereka bersemangat, bergerak cepat.
Bahkan, pada periode sebelumnya ada 7 kepala dan wakil kepala daerah yang berumur di bawah 40 tahun. Jumlah itu terbanyak di Indonesia saat itu, mengalahkan Jawa Timur dengan 38 kabupaten/kota.
Mereka diantaranya, Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, dan Wakil Bupati 50 Kota Riski Kurniawan Nakasari.
Kemudian Bupati Sijunjung Benny Dwifa, Bupati Dharmasraya Sutan Riska, Wali Kota Bukittinggi Erman Syafar, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran dan Wali Kota Sawahlunto Deri Asta.
Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) juga sudah dipimpin oleh wakil gubernur muda, yakni Audy Joinaldy yang berpasangan dengan Mahyeldi. Hasilnya, banyak keberhasilan diraih pasangan tersebut.
Fakta itu menunjukan pemilih Sumbar sangat terbuka dengan kehadiran anak-anak muda. Selain memiliki cara pikir yang lebih berkemajuan, anak muda sangat mampu menyerap aspirasi pemilih muda pula. Anak muda akan lebih tahu apa yang dibutuhkan anak muda.
Kini, Pilkada Sumbar kembali menghadirkan anak muda. Yakni, Vasco Ruseimy bakal calon Wakil Gubernur Sumbar berpasangan dengan Mahyeldi Ansharullah.
Peluang terpilih sangat besar. Setidaknya ada dua alasan. Pertama Vasco anak muda. Anak muda akan memilih pemimpin muda. Itu hal rasional.
Sedikit tentang Vasco Ruseimy, ST. Dia suku Sikumbang, keturunan Minang yang lahir di Jakarta, 13 Juli 1986. Tahun ini genap berumur 38 tahun. Vasco adalah anak muda yang cerdas. Dia mampu menyelesaikan pendidikan S1 Fakultas Teknik Gas Petrokimia di Universitas Indonesia (UI),
Meski baru berusia 38 tahun, namun, jabatan yang dipegangnya secara nasional tidak main-main. Dia pernah menjabat sebagai Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI, Ketua DPP Partai Gerindra, Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Wasekjen Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Vasco juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Syarikat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) dan Dewan Pakar Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Wankar Gekrafs).
Dengan semua itu, kehadiran Vasco jelas akan sangat bermanfaat bagi Sumbar memiliki Wakil Gubernur muda. Tidak hanya jualan anak muda, tapi memiliki jaringan politik dan relasi yang kuat di pemerintah pusat. Artinya Vasko tidak hanya muda tapi punya kemampuan untuk membangun Sumbar ke depan.
Kedua, jika merujuk pada angka pemilih, jumlah pemilih Sumbar juga lebih banyak anak muda. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar menetapkan 4.111.219 orang pemilih sementara untuk Pilkada serentak 2024. Dari jumlah itu, 51,95 persen pemilih merupakan pemilih pemula dan pemilih muda.
Dari 4 juta pemilih itu di antaranya, pemilih pemula berusia 17-20 tahun sebanyak 402.842 jiwa atau 10,61 persen. Kemudian pemilih generasi Z berusia 21-25 tahun sebanyak 525.471 jiwa atau 12,49 persen, dan disusul dengan pemilih milenial berusia 26-40 tahun sebanyak 1.239.275 jiwa atau 28,85 persen.
Selanjutnya, pemilih generasi X di usia 41-50 tahun sebanyak 1.074.519 jiwa, pemilih baby boomers di usia 56-74 tahun sebanyak 755.271 jiwa, dan pemilih tradisional di usia 75 tahun ke atas sebanyak 113.841 jiwa.
Secara gender, jumlah pemilih laki-laki dan perempuan cukup berimbang. Pemilih laki-laki tercatat sebanyak 2.036.841 jiwa, sementara pemilih perempuan sebanyak 2.074.378 jiwa.
Mencermati angka ini ada 51,95 persen atau 2 juta lebih pemilih pemula dan pemilih muda. Jelas sebuah angka yang sangat besar. Mereka selama ini cenderung antusias dengan calon muda. Karena hanya anak muda yang mengerti kebutuhan anak muda.
Dengan itu, potensi Vasco untuk mendukung perolehan suara Mahyeldi sebagai calon Gubernur Sumbar sangat besar. Apalagi anak muda di Sumbar dikenal lebih terbuka pemikirannya.
Mereka cepat menerima hal baru, termasuk cara pemikiran baru untuk kemajuan. Mereka egaliter yang tidak mengkultuskan satu tokoh.
Dengan itu, Vasco tidak hanya merepresentasikan perwakilan anak muda sebagai calon dalam ‘alek’ pilkada Sumbar. Tapi juga mencerminkan anak muda punya kemampuan.
Anak muda akan pilih anak muda. Hanya anak pula yang tahu apa yang dibutuhkan anak muda. Hadirnya anak muda akan Bergerak Cepat untuk Pembangunan Sumbar.
Syahrul Fadli Jubir Tim Pemenangan Mahyeldi-Vasko