BUKITTINGGI, KLIKPOSITIF – Sejumlah Dosen Universitas Fort de Kock Bukittinggi melakukan workshop di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Bukittinggi.
Workshop itu terkait dengan pengabdian masyarakat, yang dilakukan setelah melakukan rangkaian penelitian.
Menurut salah seorang dosen, Rina Mariyana, workshop itu berupa pelatihan bagi guru, terkait dengan media pembelajaran.
Materinya, adalah menciptakan video animasi media pembelajaran.
“Nah, di sini konsepnya guru dan tim dari SLB Negeri 1 Bukittinggi diajarkan bagaimana membuat video animasi, khususnya media pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus,” ulasnya kepada klikpositif, Rabu 2 Maret 2022.
Rina menjelaskan, video animasi itu merupakan animasi sederhana yang mana semua guru bisa membuatnya dengan mudah.
Bahannya sudah tersedia di internet, sementara guru hanya tinggal mengedit dan merangkum.
Aplikasinya juga ringan dan tersedia di playstore, yang memungkinkan guru untuk membuat video animasi melalui handphone.
Durasinyapun bisa menyesuaikan, tergantung materi pembelajaran yang ada.
“Setelah pelatihan, guru langsung mempraktekannya. Guru bisa menciptakan materi sederhana yang mudah dipahami siswa,” paparnya.
Untuk memandu guru, dosen Universitas Fort de Kock juga menyediakan modul dan nomor kontak layanan.
Bentuk Ruang Terapi Anak
Selain workshop, Dosen Universitas Fort de Kock Bukittinggi juga membentuk ruang terapi anak, dengan nama Miracle Kids.
Ruang itu memanfaatkan ruang kosong yang ada di SLB Negeri 1 Bukittinggi.
“Ada 3 ruang di sana yakni tempat mandi bola, terapi, serta sarana dan prasarana,” ujar Rina Mariyana.
Ada sejumlah alat atau media yang ada di ruang terapi, yang bermanfaat bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Terkait ruang terapi anak ini, Rina Mariyana menyebut, telah ada perjanjian kerja sama atau MoU antara Universitas Fort de Kock dengan SLB.
“Universitas Fort de Kock akan mengisi ruang terapi yang ada di SLB Negeri 1 Bukittinggi,” ungkap Rina.
Ia melanjutkan, ada tiga dosen Universitas Fort de Kock yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Saya khusus mengenai bermain, konsep bermain, ruang terapi bermain ,media permainan yang cocok untuk anak berkebutuhan khusus dan alat-alat terapinya,” kata Rina Mariyana.
Selain itu, juga ada Cory Febrina sebagai pemateri terkait dengan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) khusus anak berkebutuhan khusus.
Terakhir, Allans Prima Aulia yang mengisi kegiatan membuat video animasi.
Rina Mariyana menambahkan, kegiatan ini telah berlangsung pada 19 hingga 20 Agustus 2021 yang lalu, dengan total peserta 50 guru.