KLIKPOSITIF —
Sebagai upaya untuk mengaplikasikan keilmuan para akademisi di perguruan tinggi maka diperlukan adanya pengabdian ke masyarakat. Ini merupakan bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi, salah satunya mengejawantahkan teoretis hasil penelitian ke dalam wujud yang dapat dipahami bahkan digunakan masyarakat.
Hal inilah yang dilakukan oleh Romi Mardela, Dosen Kepelatihan, Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Padang (UNP). Dia melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menyebarluaskan hasil penelitiannya tentang digitalisasi alat tes kemampuan fisik. Kegiatan tersebut merupakan hibah PNBP UNP dengan Program Pengembangan Produk Unggulan Perguruan Tinggi (P3UPT) di bidang pembelajaran.
Alat yang dikembangkan oleh Romi adalah KTK Jumping Sideway Digital Counter yang merupakan alat tes kemampuan lompat ke samping dengan dua kaki sebanyak mungkin selama 15 detik. Alat ini telah diujicobakan pada skala kelompok kecil yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Selanjutnya, pada kegiatan pengabdian P3UPT tersebut, Romi meneruskan inovasinya agar dapat digunakan oleh para guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di tingkat sekolah maupun kepada para pelatih di klub olahraga.
Menurut Romi, selama ini persoalan terhambatnya penggunaan teknologi di keolahragaan karena biayanya sangat mahal, bahkan kalau pun ada yang sanggup membelinya maka untuk mendapatkannya pun juga sangat susah. Ia mencontohkan pada cabang olahraga yang digelutinya, Cricket. Untuk alat pelempar bola saja, menurutnya, harus diimpor. Tidak ada produsen dalam negeri oleh karena itu harganya juga menjadi sangat mahal.
“Yang menjadi dasar pembuatan alat KTK Jumping Sideway Digital Counter ini adalah menciptakan teknologi dalam ilmu keolahragaan yang berbiaya rendah. Sehingga masyarakat khususnya para guru ataupun pelatih dapat memanfaatkan serta membuat alat tersebut nantinya” ujar Pelatih Cricket Sumatera Barat ini.
Selain alat ini, menurut Romi juga ada beberapa alat inovasi digital yang telah ia ciptakan bersama rekan dosen ataupun mahasiswa. Diantaranya alat ukur kemampuan push up dan sit up dalam satu alat, kemudian alat ukur akurasi lemparan (bowling) dalam Cricket, serta website program latihan kondisi fisik atlet Cricket (Training Load Physical Training).
Melalui kegiatan P3UPT ini menurut Romi, para guru diperkenalkan tentang inovasi teknologi dengan sederhana dan berbiaya rendah. Kemudian, para guru membentuk Team 6 yang nantinya akan fokus kepada pemanfaatan, pembuatan serta pemasaran alat tersebut. Team 6 ini merupakan perintis pemasalan alat KTK Jumping Sideway Digital Counter dari perwakilan guru di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
“Alat ini sangat bermanfaat untuk para guru. Ini bisa membantu kita dalam pembelajaran maupun melatih, terutama untuk mengetahui kemampuan anak-anak khususnya koordinasi dan kelincahan. Ujar salah seorang guru PJOK, Dipi Deofsila.
Selain itu, menurut Syalfi Darwin yang menjadi ketua Team 6, sekaligus merupakan Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) PJOK Kecamatan Koto Tangah menjelaskan bahwa melalui pembentukan Team 6 ini, para guru yang tergabung juga mendapatkan peningkatan keilmuan terutama dalam bidang keahlian digitalisasi alat tes, yang kemudian juga dapat ditingkatkan nilai tambahnya sehingga bisa dipasarkan kepada guru lainnya ataupun para pelatih nantinya.
“Dengan alat digital ini, akan meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efesien dan tentu juga dapat mengoptimalkan metode pembelajaran itu sendiri.” Ujarnya.
Romi menyebutkan bahwa, kegiatan P3UPT ini merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perkenalan alat digital, selanjutnya pembentukan tim kerja, kemudian pelatihan perakitan alat dengan sederhana, lalu upaya pemasaran. “Untuk tahun ini ditargetkan alat tersebut sudah dapat diproduksi sendiri oleh para guru. Selanjutnya, pada tahun depan, alat tersebut diharapkan sudah dapat dipasarkan di kalangan guru ataupun pelatih di Kota Padang,” tutup Romi. (*)