AGAM, KLIKPOSITIF – PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui peningkatan produktivitas petani melalui program _Electrifying Agriculture_.
Upaya ini terlihat saat PLN Unit Layanan Pelanggan Koto Tuo dibawah koordinasi PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukittinggi jalin sinergi bersama masyarakat khususnya para petani dalam konversi mesin Kilang Tebu dari Mesin Produksi Konvensional atau Mesing Dompeng ke mesin berbasis Listrik di Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Candung, pada Rabu (18/01).
Dalam sosialisasi yang bertempat di Kantor Walinagari Bukik Batabuah tersebut hadir Manager PLN ULP Koto Tuo Hilmy bersama tim ULP Koto tuo, Camat Candung M Noviardi Ismail, Wali Nagari Bukik Batabuh Firdaus, ketua Bamus Helmi Jas, serta beberapa pelaku usaha di sektor pertanian tebu.
Hilmy menyampaikan program _Electrifying Agriculture_ menjadi perhatian besar PLN dalam sektor pertanian, karena sejalan dengan komitmen PLN untuk memajukan sektor pertanian sekaligus meningkatkan produktivitas para petani melalui teknologi yang lebih modern.
“_Electrifying Agriculture_ merupakan program yang digagas oleh PLN dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah dan terjangkau bagi para petani seperti petani tebu di nagari bukit batabuh kecamatan candung ini, sehingga bisa melakukan perubahan gaya hidup para petani untuk lebih baik dalam menghasilkan produknya, dengan demikian sektor pertanian akan lebih maju, ekonomis, dan ramah lingkungan,” ucap hilmy saat acara sosialisasi tersebut.
Selain minim polusi udara, konversi ini juga dapat meredam kebisingan akibat aktivitas suara mesin yang berisik, lebih higenis, lebih efisien dan efektif, serta yang penting dapat meningkatkan produksi pertanian.
“PLN siap tumbuh bersama masyarakat dan mendukung penggunaan teknologi oleh masyarakat. Sekarang masyarakat bisa membuktikan sendiri bahwa dengan didukung energi listrik PLN, masyarakat dapat jauh lebih untung dibandingkan dengan menggunaan diesel’’ kata Hilmy lagi.
Dalam kesempatan tersebut Camat Candung M Noviardi Ismail menyampaikan apresiasinya kepada PLN atas sosialisasi program _Electrifying Agriculture_ kepada masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai petani tebu.
“Terimakasih PLN Atas pengenalan program ini, semoga bisa menjadi solusi baru kepada masyarakat kami yang berprofesi sebagai petani tebu atau lainnya, mengingat beberapa nagari disini banyak memiliki hasil tani seperti tebu yang berkualitas tentu harus di produksi dengan cara lebih baik sehingga bisa memberikan keuntungan kepada masyarakat,”ujarnya.
PLN terus mengkomunikasikan secara masif bahwa peralihan menggunakan mesin bermotor listrik ini akan membuat penggilingan tebu menjadi lebih modern dan efisien.
Syafri Jamal, salah seorang petani tebu yang sudah merasakan manfaat dari konversi ke mesin listrik mengatakan, pabriknya dapat menghemat biaya operasional hingga sekitar 60 persen dengan memanfaatkan mesin elektro motor.
Sebelumnya, Syafri merogoh kocek untuk pembelian BBM solar sebanyak 35 liter per minggu atau sekitar Rp 245 ribu. Kini, pihaknya hanya mengeluarkan biaya Rp 100 ribu per minggu untuk pembelian token listrik.
“Penggunaan mesin yang baru terbukti memberikan efisiensi yang cukup besar bagi kami. Sehingga operasional pabrik menjadi lebih efektif. Semoga menginspirasi untuk para petani lain untuk berbuat serupa,” imbuhnya.