Dituntut Serba Cepat, Damkar Kota Solok Butuh Pompa dan Perlengkapan Keselamatan

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dituntut untuk bekerja cepat dan tepat dalam menangani berbagai musibah kebakaran yang terjadi. Hal itu menjadi pegangan bagi seluruh personil Damkar Kota Solok. Pantang pulang sebelum padam.

Mobil Damkar dan personil saat menangani musibah kebakaran di kawasan Pandan, Kota Solok

Mobil Damkar dan personil saat menangani musibah kebakaran di kawasan Pandan, Kota Solok (Klikpositif)

Solok Kota, Klikpositif – Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dituntut untuk bekerja cepat dan tepat dalam menangani berbagai musibah kebakaran yang terjadi. Hal itu menjadi pegangan bagi seluruh personil Damkar Kota Solok. Pantang pulang sebelum padam.

Dalam berbagai musibah kebakaran yang terjadi, Damkar tentunya menjadi garda terdepan. Selain butuh personil yang siap dan terlatih, juga diperlukan dukungan sarana dan prasarana yang memadai.

“Sarana dan prasarana menentukan kecepatan serta ketepatan dalam penanganan musibah kebakaran yang terjadi,” ungkap Komandan Regu 3 Damkar Kota Solok, Syafrizal, Kamis (26/8/2021) saat disambangi Klikpositif di markasnya.

Diakuinya, banyak tantangan yang dihadapi petugas damkar di lapangan, selain faktor keselamatan yang diprioritaskan tak jarang umpatan harus diterima petugas tatkala dianggap lamban dalam penanganan kebakaran.

“Banyak faktor yang menentukan cepat dan lambatnya penanganan kebakaran, saat ini kami kesulitan untuk mendapatkan sumber air yang bisa dimanfaatkan dengan cepat untuk isi ulang,” terangnya.

Sebetulnya, Kota Solok punya hidrant atau pasokan air yang cukup memadai untuk isi ulang mobil pemadam, satu di pasar semi modern dan satu di pos satpam taman kota, namun terkendala dengan minimnya peralatan pendukung, salah satunya pompa portabel.

Memang ada pompa elektrik berkapasitas besar di lokasi, namun ketika musibah kebakaran terjadi terkadang secara otomatis listrik dipadamkan sehingga tidak bisa digunakan.

“Kami butuh minimal dua pompa portabel untuk mendukung kecepatan isi ulang mobil damkar, saat ini kami hanya bisa isi ulang di depan kantor Balaikota dan itupun rencananya akan ditutup karena membahayakan pengguna jalan,” paparnya.

Selain itu, petugas Damkar Kota Solok juga sedikit mengeluhkan perlengkapan personil yang masih belum memadai, terutama sepatu anti api dan juga kelengkapan lainnya sehingga keselamatan personil bisa terjaga.

Bahkan saat ini, petugas damkar Kota Solok harus memanfaatkan sepatu dinas harian dalam proses pemadaman, hal ini sangat beresiko karena sepatu jenis tersebut tidak dirancang untuk tahan api dan juga potensi bahaya lainnya.

Sementara daya dukung operasi, Damkar Kota Solok saat ini punya empat mobil pemadam yang siap tempur. Sementara ada mobil Damkar yang difungsikan sebagai foreder, khusus untuk suplai air kali atau pengairan.

“Jumlah personil piket kita saat ini ada 88 orang, dan dibagi dalam tiga regu,” terang Syafrizal.

Selama ini, Damkar Kota Solok dinilai sangat tanggap dengan berbagai peristiwa kebakaran, bahkan juga ke daerah tetangga. Tidak jarang, personil Damkar turun tangan membantu pamadaman api.

Terlebih lagi, Kota Solok merupakan daerah penyangga lantaran letaknya yang sangat strategis, saat musibah kebakaran terjadi, tidak ada lagi batas administrasi karena menyangkut keselamatan masyarakat.

Exit mobile version