Ditinggal Hendri Susilo, Semen Padang FC Beri Syarat Khusus untuk Pelatih Baru

Semen Padang FC saat ini berada di zona degradasi

Semen Padang FC

Semen Padang FC

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Hendri Susilo resmi mundur dari kursi kepelatihan Semen Padang FC usai gagal membawa Kabau Sirah meraih poin di laga melawan Malut United.

Pada pertandingan pekan keempat yang berlangsung di Stadiun Sultan Agung Bantul tersebut, Semen Padang FC dipecundangi Malut United dengan skor 2-1.

Dengan kemunduran pelatih asal Kota Bukittinggi tersebut, manajemen menunjuk eks kapten Semen Padang FC, Hengki Ardiles sebagai karateker.

Sementara itu, pihak manajemen pun bergerilya mencari pelatih baru yang akan menukangi Kabau Sirah di sisa musim 2024/2025.

CEO Semen Padang FC, Win Bernadino mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari pelatih baru. Sembari itu pihaknya juga fokus menatap laga pekan kelima melawan Barito Putera.

“Saat ini, kami fokus pada persiapan tim untuk pertandingan yang akan datang,” katanya.

Pertandingan kelma yang berlangsung pada Rabu (18/9) sore tersebut jauh berbeda dari laga home sebelumnya.

Sebab pada laga kelima ini, Semen Padang FC akan bermain di Stadion Utama Sumbar, Padang Pariaman. Tidak lagi di Stadion Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta Selatan.

Terkait pelatih, Win menyebut, manajemen memberikan syarat khusus. Adapun syaratnya adalah sang pelatih harus mampu mengembalikan peforma tim.

“Kami berupaya keras untuk memastikan bahwa tim akan memiliki pelatih kepala yang dapat membawa Semen Padang FC kembali ke performa terbaiknya,” beber Win.

Hal itu disampaikan Win lantaran saat ini Semen Padang FC berada di zona degradasi, dan menjadi tim promosi terburuk pada pekan keempat lalu.

Pertandingan melawan Barito Putera nanti tidak hanya menjadi tantangan bagi pemain.

Tetapi juga bagi manajemen untuk memastikan tim dapat beroperasi dengan efektif selama periode transisi ini.

Diketahui, berpisahnya Semen Padang FC dengan Hendri Susilo sebenarnya sudah terendus sejak pekan ketiga lalu.

Ada ketidakpuasan dari manajemen klub terhadap peforma tim di bawah kepemimpinan eks pelatih PSBS Biak dan Sriwijaya FC itu, karena di tiga laga awal, Kabau Sirah hanya mampu mencatatkan 1 kemenangan.

Hal ini tidak sesuai dengan materi pemain yang telah direkrut manajemen sejak berhasil naik kasta dari Liga 2.(*)

Exit mobile version