BUKITTINGGI, KLIKPOSITIF – Direktur Film, Musik dan Media Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ahmad Mahendra mengunjungi Bukittinggi, Senin 14 Februari 2022.
Ahmad Mahendra datang ke Bukittinggi dalam rangka mengunjungi mural Usmar Ismail yang ada di Janjang 40, bersama sineas muda Arief Malinmudo.
Menurut Ahmad Mahendra, kunjungan ini menjadi momentum pasca Usmar Ismail ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
“Mural ini kemudian menjadi sangat penting, dan sekarang bisa dianggap sebagai situs yang penting bagi dunia perfilman,” ungkapnya.
Karya ini dibikin tahun lalu dan merupakan materi dari pameran peringatan 100 tahun Usmar Ismail yang dikuratori Arief Malinmudo bersama sineas lainnya.
Mural berisi potret dari Usmar Ismail dengan ukuran raksasa. Di sampingnya, terselip tulisan Bapak Perfilman Nasional lahir di Bukittinggi.
Sebab ia sudah ditetapkan sebagai pahlawan, maka Ahmad Mahendra dan Arief menambahkan kata “pahlawan” di sana.
“Usmar Ismail membuat tonggak kemajuan bagi dunia perfilman, kita bangga kepada beliau, sebab ia adalah suri tauladan. Setiap kita lihat mural ini, maka kita akan ingat jika beliau adalah tokoh penting yang lahir di Bukittinggi,” ujarnya.
Sementara, Arief Malinmudo mengatakan, mural ini menjadi semacam kenangan penting bagi insan perfilman seperti Riri Reza maupun yang lain saat datang ke Sumbar.
“Mereka biasanya hadir di mural dan berfoto. Jadi ini penting bagi insan perfilman,” katanya.
Dia berharap ke depannya, mural bisa terjaga dengan aman sehingga publik bisa tetap mengenang Usmar Ismail.
Usmar Ismail lahir pada 20 Maret 1921 dan meninggal di usia 50. Sepanjang karirnya, ia sudah menyutradai sejumlah film seperti Darah dan Doa (1950), Anak Perawan di Sarang Penyamun (1962) dan banyak lagi karyanya.
Selain di dunia film, Usmar tercatat sebagai wartawan dan pernah menjabat Ketua PWI.
Pada 30 Oktober 2021, ia ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
(*)