AGAM, KLIKPOSITIF – Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar menggelar School to Geopark di objek wisata Danau Tarusan yang terletak di Kecamatan Kamang Magek, Agam, Kamis 24 November 2022.
School to Geopark ini berisi kegiatan sosialisasi dan edukasi terhadap ratusan pelajar perwakilan SMA sederajat di Bukittinggi dan Agam.
Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Dispar Sumbar, Doni Hendra mengatakan, kegiatan ini sebagai update informasi terbaru kepada pelajar.
“Kita berikan pendidikan ilmu Geologi dan Geopark sebagai bekal informasi kepada pelajar. Nantinya Geopark dapat jadi kegiatan ekstrakulikuler yang pastinya disukai,” jelasnya.
Doni Hendra menjelaskan jika kegiatan sama telah dilakukan di wilayah Geopark lainnya di Sumbar.
“Sumbar memiliki Geopark terkenal seperti Silokek Sawahlunto dan Ngarai Sianok Maninjau dengan Tarusan jadi bagian di dalamnya. Tujuannya agar sekolah taman bumi ini bisa membuat pelajar mengenal Geopark,” sambungnya.
Ia mengatakan Geopark meliputi beberapa pilar didalamnya mulai dari Geologi, Budaya dan Flora Fauna.
“Juga bagaimana cara konservasi menjaga alam dengan menjaga kebersihan dan perawatan lingkungan serta edukasi, kami menyebutnya Orang Tertular Geopark (OTG) yang dapat memberikan pendidikan ke orang sekitar,” katanya.
Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Dwandari Ralanarko mengatakan masyarakat Sumbar harus berbangga dengan potensi geologi yang sangat baik di daerahnya karena memiliki keunikan dan keindahan geologi yang sangat kental.
Ia mengatakan Geopark harus dikembangkan dengan kerjasama seluruh pihak untuk mempercepat pengemasan kawasan wisata yang terintegrasi.
Perwakilan RIM Geopark Ranah Minang, Ahmad Fadli mengatakan sekolah taman bumi mampu memberikan materi Geogarafi dan Geopark yang selama ini diketahui di sekolah dihadirkan langsung ke pelajar.
“Pelajar bisa menjadi pelopor aktivis lingkungan di wilayahnya masing-masing, mereka bisa memberikan edukasi dan menggandengkan potensi wisata alam di segi budaya lokal, seperti Danau Tarusan yang fenomenal ini,” katanya.
Ia menambahkan, Danau Tarusan pernah diteliti oleh pakar yang menduga adanya aliran sungai bawah tanah dengan kedalaman 150 meter setelah bukit kapur di dasar danau yang memiliki rongga.
“Dari rongga inilah air danau diserap hingga bisa tiba-tiba hilang, ini salah satu edukasi yang bisa disampaikan oleh peserta School to Geopark nantinya,” katanya.
(Ril)