BUKITTINGGI – Diskusi Publik Pilkada Bukittinggi 2024 yang berlangsung di Hall Universitas Fort de Kock Bukittinggi berlangsung aman dan lancar, Sabtu 2 November 2024.
Meski di media sosial sejumlah pendukung pasangan calon (paslon) tampak ‘panas’, namun saat paslon bertemu, suasana malah tampak cair.
Bahkan mereka tampak kompak dan tertawa lepas saat bertemu.
Masing-masing paslon juga tak segan-segan untuk bersalaman dan berfoto bersama.
Ini membuktikan bahwa para paslon sama-sama tulus ingin membangun Kota Bukittinggi.
Kegiatan ini juga menuai sorotan dari berbagai lapisan masyarakat.
Bahkan sejumlah netizen yang menonton siaran langsung dari berbagai platform media sosial, mengaku menjadikan paparan paslon sebagai rujukan untuk menentukan pilihan nantinya.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh BEM Universitas Fort de Kock Bukittinggi, yang bekerja sama dengan Bukittinggi Press Club (BPC).
Paslon 03 Tidak Hadir
Dalam diskusi publik ini, paslon 01 Marfendi-Fauzan Haviz datang paling cepat. Mereka sudah tiba di kampus Universitas Fort de Kock (UFDK) semenjak pukul 08.00 WIB.
Setelah itu, paslon 04 Ramlan Nurmatias-Ibnu Azis datang sekitar pukul 09.00 WIB, disusul paslon 02 Novil Anoverta-Frisdoreza yang datang pukul 09.10 WIB.
Dari empat paslon di Pilkada Bukittinggi, hanya paslon 03 Erman Safar-Heldo Aura yang tidak hadir.
Bahkan ketika moderator menyebut paslon 03 berhalangan hadir, para mahasiswa tampak bersorak riuh.
Presiden Mahasiswa UFDK Najmi Hanifah memastikan telah mengirim surat undangan ke semua paslon, termasuk paslon 03.
Namun melalui surat, tim 03 mengkonfirmasi paslon 03 tidak bisa hadir, dengan alasan telah ada kegiatan lain yang terjadwal.
Visi Misi Paslon
Dalam penyampaian misi visi, Calon Walikota dari nomor urut 1, Marfendi, menyebut banyak sekali warga yang berpesan kepadanya untuk menyelamatkan Bukittinggi.
Menurut Marfendi, martabat Bukittinggi pada era sebelum-sebelumnya sangat luar biasa, dan jika 01 terpilih maka akan membuat Bukittinggi kembali bermartabat.
“Mau tidak mau kita harus melakukan banyak hal. ASN Bukittinggi harus dibuat nyaman bekerja, sehingga mereka mengeluarkan kreatifitasnya,” ujar Marfendi.
Menurutnya, dalam berkerja para pegawai tidak boleh ada intimidasi, terutama dalam masalah politik.
Marfendi melanjutkan, jika mereka terpilih, nantinya akan ada Perda untuk ninik mamak, alim ulama, dan bundo kanduang.
Sehingga masing-masingnya nanti memiliki hak dan kewajiban yang jelas.
Sementara itu, Calon Walikota dari paslon 02, Nofil Anoverta menyebut, niat yang tulus tidak cukup untuk membangun Bukittinggi, namun harus terlibat dalam kontestan pilkada.
Jika terpilih nantinya, Nofil menyebut akan menjadikan Kota Bukittinggi kembali besar seperti dulunya.
“Kemudian bagaimana Bukittinggi ini lebih maju, cerdas, nyaman dan berbudaya,” ujarnya.
Nofil melanjutkan, program prioritas nantinya adalah memajukan sektor pendidikan dan kesehatan.
Ia juga ingin mengembalikan Kota Bukittinggi seperti dulu lagi.
Yakni kota yang teratur, serta nyaman, baik untuk penduduknya maupun untuk orang yang datang ke Bukittinggi.
Selain itu juga akan membangun ekonomj kerakyatan dan keumatan, memberdayakan kaum perempuan, serta melindungi anak-anak dan generasi muda.
Sedangkan Calon Wakil Walikota dari nomor urut 04, Ibnu Azis, menjelaskan jika terpilih nantinya akan menjadikan Kota Bukittinggi yang lebih sejahtera, lebih baik serta menjadikan Bukittinggi jadi kota milik bersama.
“Visi misi yang kami rangkai adalah Bukittinggi gemilang, berkeadilan dan berbudaya,” ujar Ibnu.
Ibnu menjelaskan, Bukittinggi gemilang adalah sebuah tatanan kehidupan yang maju, moderen, inklusif dan adaptif dalam semua perubahan yang ada.
Kemudian paslon 02 ingin menciptakan Bukittinggi sebagai kota yang dirindukan dan dicita-citakan oleh semua warganya.
Pembangunan kota menurutnya di arahkan kepada pencapaian peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran melalui pengembangan ekonomi, inklusif, pemberdayaan masyarakat dan penyediaan inrastruktur yang berkualitas yang memenuhi prinsip-prinsip keadilan.
Selanjutnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bukittinggi yang berdaya saing global, berakhlak dan berbudaya.
Kemudian membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana secara terpadu dan berwawasan lingkungan, guna menciptakan suasana kota yang nyaman, aman dan ramah untuk semua kalangan.
“Kami ingin mengembangkan tata kelola pemerintahan yang baik, mengembangkan perekonomjan masyarakat berkeadilan dengan mengembangkan ekonomi digital, yang berbasis pada sektor unggulan pariwisata, ekonomi kreatif, serta perdagangan dan jasa,” papar Ibnu.