PADANG, KLIKPOSITIF- Menurut Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah Bundo kanduang sangat berperan penting dalam penerapan Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Gubernur menyebutkan jika seorang ibu mempunyai pendidikan yang berkualitas maka akan melahirkan generasi dan rumahtangga yang berkualitas juga. Untuk itu, para Bundo kanduang harus memberikan perhatian pada keluarga dan generasi muda.
“Sudah terlihat dengan jelas di undang-undang tersebut ABS-SBK merupakan ciri khas Sumbar. Oleh karena itu Bundo Kanduang turut andil dalam melestarikan adat ini. Apalagi banyak tata cara dan adat istiadat budaya Minang, seperti Manjalang Mintuo Jelang Ramadhan, budaya seperti ini harus tetap dilestarikan,” jelas Gubernur saat membuka Bimtek yang digelar Dinas Kebudayaan Sumbar selama 2 hari di Hotel Axana Padang.
Gubernur juga menyebut Bimtek ini adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan pemahaman dan tugas para Bundo kanduang di Minangkabau.
Bimtek yang diadakan ini merupakan dukungan dana aspirasi atau pokok pikiran (pokir) dari anggota DPRD Komisi V Sumbar, Daswanto. Kegiatan ini dimulai sejak hari Jumat hingga Sabtu (5/11) kemarin.
Selain itu, ia juga mensosialisasikan terkait Undang-undang Pemprov Sumbar Nomor 17 Tahun 2022 tentang Adat adat dan budaya Minangkabau berdasarkan pada nilai falsafah, Adat basandi Syara’, Syara’ basandi kitabullah (ABS-SBK).
Sesuai dengan aturan adat salingka nagari yang berlaku, serta kekayaan sejarah, bahasa, kesenian, desa adat dan nagari, ritual, upacara adat, situs budaya, dan kearifan lokal yang menunjukkan karakter religius, ketinggian adat istiadat masyarakat Sumbar.
Gubernur juga memuji peran Bundo Kanduang dalam memberikan pelestarian dan pengembangan adat dan budaya lokal sesuai dengan perkembangan zaman.
Gubernur juga optimis Bundo kanduang bisa go internasional, apalagi di Australia terdapat perkumpulan Bundo kanduang yang bersemangat menjaga nilai-nilai di ranah Minang.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Anggota DPRD Komisi V Sumbar, Daswanto yang telah mendukung pihaknya dalam meningkatkan kapasitas Bundo Kanduang di Sumbar.
“Bimtek menghadirkan beberapa narasumber hebat yang kompeten di bidangnya sesuai dengan tema yang kita diangkat,” katanya.
Adapun narasumber yang dihadirkan yaitu pertama Athari Gauthi Ardi, yang merupakan seorang anggota DPR RI Dapil Sumatera Barat dan Tokoh Masyarakat yang konsen terhadap perkembangan pembangunan dan peduli terhadap wanita Minangkabau.
Kedua, Daswanto Anggota DPRD Sumbar sekaligus Ketua Komisi V yang bermitra kerja dengan Dinas Kebudayaan salah satunya.
Pemateri berikutnya adalah Indah Adi Putri, yang merupakan seorang Akademisi dari Universitas Andalas pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan materi ‘Peran Bundo Kanduang Menghadapi Pesta Demokrasi Dalam Perspektif Adat dan Budaya Minangkabau’.
Pembicara terakhir yaitu Mamanto Fani, yang merupakan seorang motivator nasional dengan materi ‘Peranan Perempuan Minangkabau Sebagai Tonggak Utama Pelestarian Adat dan Budaya’.
Syaifullah juga menyebutkan bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan tugas para Bundo Kanduang di Minangkabau. Dimana peserta yang merupakan para Bundo Kanduang dengan jumlah 200 (dua ratus) orang yang berasal dari Kabupaten Sijunjung dan Kota Sawahlunto.
“Selama pelaksanaan, semua peserta akan difasilitasi berupa akomodasi, penggantian transportasi hingga mendapatkan seminar kit,” tuturnya.
Dia berharap kepada seluruh peserta agar fokus dalam mengikuti kegiatan ini hingga selesai, tetap patuhi protokol kesehatan dan mari bersama – sama melestarikan nilai – nilai adat dan budaya Minangkabau yang perlu diwarisi dari generasi ke generasi.
Kemudian ia juga menyampaikan pihaknya merupakan salah satu perangkat daerah yang diberikan tugas dalam pencapaian Program Unggulan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 yakni Sumbar Religius dan Berbudaya. Salah satu program yang sesuai dengan tupoksi Dinas Kebudayaan yaitu melakukan pembinaan terhadap budayawan dan pemangku adat.