PADANG, KLIKPOSITIF- Perempuan di Minangkabau memiliki kedudukan yang penting dalam kaum dan masyarakat.
Namun diera globalisasi saat ini, nilai – nilai luhur perempuan sebagai tokoh sentral dalam kaum dan masyarakatnya mulai tergerus.
“Inilah salah satu faktor yang mendorong Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kebudayaan melaksanakan kegiatan hari ini, agar pemahaman kita bersama terhadap peran wanita di Minangkabau tidak pudar dan bahkan bisa menghilang sehingga tidak diwariskan ke generasi penerus kita nantinya,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah, saat Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Bundo Kandung di Bukittinggi.
Perempuan dianggap sebagai lambang kehormatan dan kemuliaan, dan seorang perempuan di Minangkabau yang menjadi Bundo Kanduang tidak hanya menjadi hiasan dalam bentuk fisik saja tapi kepribadiannya sebagai perempuan.
Kemudian ia harus memahami ketentuan adat yang berlaku, disamping tahu dengan malu dan sopan santun juga tahu dengan basa basi dan tahu cara berpakaian yang pantas.
Kami berharap, setelah pelaksanaan bimtek ini nantinya, Bundo Kanduang semua bisa lebih percaya diri dalam membimbing anak, kemenakan, suku dan kaum serta nagari dalam melestarikan dan menjaga tradisi adat Minangkabau ini.
Jangan jadikan perbedaan peran sebagai sumber kelemahan yang akan memecah belah kita bersama, tapi jadikan perbedaan peran tersebut sebagai sumber kekuatan kita bersama.
“Mari kita tunjukkan pada dunia bahwa Sumatera Barat adalah daerah yang ”welcome” terhadap keanekaragaman dan mempunyai sumber daya budaya yang merupakan salah satu investasi negeri ini,” kata gubernur.
Sementara itu, Kepala Bidang Sejarah, Adat dan Nilai Nilai Tradisi Dinas Kebudayaan Sumbar, Fadhli Junaidi, S.STP menyampaikan Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan tugas para Bundo Kanduang di Minangkabau.
Pelaksanaan bimtek merupakan bentuk kerjasama antara legislatif dan eksekutif Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat, karena dukungan anggaran melalui dana aspirasi dari Zulkenedi Said, S.Sos, S.H, M.Si kegiatan ini bisa terlaksana.
Kegiatan dilaksanakan tiga hari yang dimulai dari Minggu 14 Mei 2023 dan berakhir pada Selasa 16 Mei 2023. Peserta merupakan para Bundo Kanduang dengan jumlah 60 (enam puluh) orang yang berasal dari Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat.
Anggota DPRD Sumbar Zulkenedi Said mengatakan, Bundo kandung punya posisi yang sangat strategis, dan mulia untuk itulah dia mendukung kegiatan bimtek yang dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Sumbar.
“Melalui bimtek ini kita berharap menjadi salah satu media bagi Bundo kandung untuk meningkatkan kapasitas diri,” ujarnya.
Tidak kalah pentingnya, sebagai perempuan di Minangkabau, peran Bundo kandung dalam kombinasi adat istiadat dan agama sangat berperan penting dalam mengaplikasikannya di tengah keluarga dan masyarakat.