Diiming-Imingi Main Game, Santri Ponpes di Solok Jadi Korban Sodomi

Seorang pengasuh pondok pesantren di Solok, Sumatra Barat diduga melakukan sodomi terhadap sejumlah santri. Korban diiming imingi main game di gadget

Polres Solok Arosuka

Polres Solok Arosuka (Ist)

Solok, Klikpositif – Polres Solok Arosuka masih mendalami dugaan kasus sodomi terhadap beberapa orang santri Pondok Pesantren M. Natsir di Alahan Panjang, Kabupaten Solok.

Kasus dugaan sodomi diduga kuat dilakukan oleh salah seorang pengasuh pondok pesantren terhadap lebih kurang tiga orang santri.

Kasatreskrim Polres Solok Arosuka, Iptu Rifki Yhuda Ersanda membenarkan kasus tersebut. Pihaknya juga telah menerima laporan dari keluarga korban.

“Korban yang teridentifikasi hingga kini masih sebanyak tiga orang,” terangnya saat menjawab wartawan, Kamis (3/6/2021).

Dari keterangan Kasat, terungkapnya kasus tersebut bermula saat korban diancam oleh temannya, jika tidak mau bermain dengannya maka akan dibongkar kejadian yang pernah dialami korban.

Hal itu terdengar oleh orang tua korban, orang tua korban yang curiga kemudian mendesak. Akhirnya korban mengakui kalau dirinya sudah menjadi korban sodomi.

Orang tua korban yang tidak terima kemudian melaporkan kejadian itu ke Mapolres Solok pada Kamis 27 Mei 2021.

Pengakuan korban kepada petugas, awalnya korban diiming-imingi bakal dipinjamkan handphone untuk main game. Korban yang terperdaya kemudian digauli oleh pelaku.

Untuk mengaburkan perbuatannya, pelaku mengancam korban untuk tidak menceritakannya pada orang lain.

“Identitas pelaku sudah kita kantongi dan saat ini masih dalam proses pencarian,” tutupnya.

Exit mobile version