Digitalisasi Pembangkit, Salah Satu Upaya Transformasi PLN Pilar Lean

Transformasi PLN yang telah dilauching sejak April tahun lalu memiliki empat pilar aspirasi yang menjadi arah perubahan PLN, yaitu Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused.

Salah satu program terobosan PLN yang sesuai dengan Pilar Lean adalah digitalisasi pembangkit

Salah satu program terobosan PLN yang sesuai dengan Pilar Lean adalah digitalisasi pembangkit (Ist)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Transformasi PLN yang telah dilauching sejak April tahun lalu memiliki empat pilar aspirasi yang menjadi arah perubahan PLN, yaitu Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused. Transformasi ini merupakan tekad PLN untuk melakukan perubahan besar dalam tata kelola dan cara kerja perusahaan dengan target akhir mencapai visi perusahaan dan dapat beradaptasi dengan kemajuan zaman.

Salah satu program terobosan PLN yang sesuai dengan Pilar Lean adalah digitalisasi pembangkit. Percepatan digitalisasi pembangkit telah dimulai PLN sejak tahun lalu sebagai upaya meningkatkan keandalan, efisiensi, dan daya saing pembangkit PLN Group.

Dijelaskan Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, total kapasitas pembangkit yang tata kelolanya menuju digital adalah sekitar 30 GW atau 75% dari total kapasitas pembangkit PLN. ''Terobosan Digital Power Plant merupakan bagian dari program Transformasi PLN yang kami percepat prosesnya, mengingat unit-unit pembangkit listrik adalah infrastruktur utama perusahaan dalam menyediakan layanan kelistrikan bagi para pelanggan,” tambah Zulkifli.

Dijelaskan Wiluyo Kurdwiharto, Direktur Bisnis Regional Sumatera-Kalimantan PLN, digitalisasi pembangkit PLN telah berjalan di 53 unit pembangkit PLN yang operasionalnya dijalankan oleh anak perusahaan. Yaitu 29 unit oleh PT Indonesia Power (PT IP) dan 24 unit pembangkit oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB). ''Seluruh percepatan digitalisasi pembangkit sudah terimplementasi dengan baik dan tersebar di penjuru Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara,'' jelasnya.

Selanjutnya, lanjut Wiluyo, digitalisasi di pembangkit lain tinggal meneruskan timeline yang sudah ditetapkan. ''Ini bisa dikatakan bahwa Program Terobosan Digital Power Plant sudah dapat dijalankan sebagai Bussiness as Usual (BAU),” lanjutnya.

Langkah digitalisasi pembangkit oleh PLN ini berbuah manis dengan menjadikan PLN sebagai salah satu BUMN yang berhasil membukukan kenaikan laba bersih di tengah kondisi pandemi. Dimana berdasarkan Laporan Tahunan PLN Tahun 2020, laba bersih PLN tercatat meningkat 39,3% dari Rp 4,27 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 5,95 triliun pada tahun 2020.*

Exit mobile version