PADANG, KLIKPOSITIF– Balai Besar POM di Padang bakal mengkaji terkait dugaan kandungan bromat dalam Air Minum dalam Kemasan (AMDK) di wilayah kerjanya.
Hal itu disampaikan Kepala BPOM di Padang, Linda Gusrini saat dimintai keterangan oleh awak media melalui telepon, Jumat 23 Februari 2024.
Linda mengatakan, pihaknya saat ini perlu menyiapkan dalam mengkaji kandungan bromat yang diduga ada dalam AMDK yang beredar di daerah tersebut.
“Jadi kami belum bisa memberikan keterangan apapun terlebih dahulu,” terangnya.
Ia menjelaskan, BBPOM Padang selalu melakukan peredaran AMDK secara rutin. Dikatakan, AMDK yang beredar akan di sampling dan diuji kandungan yang ada didalamnya.
“Dalam pengujian kita memiliki parameter uji. Apa yang terkandung di dalamnya, apakah layak dikonsumsi atau tidak.
Jadi sekarang sedang dibahas mengenai bromat. Itu dikaji dan akan kita tindak lanjuti hasil dari pengujian tersebut.
Kalau sudah selesai, kita akan share kepada awak media dan sosial media,” jelasnya..
Melansir website resmi Universitas Indonesia, lib.ui.ac.id mengungkap, Bromat adalah senyawa kimia yang terbentuk saat ozon yang digunakan untuk mendesinfeksi air minum bereaksi dengan mineral Bromida alami yang ditemukan di sumber air.
Proses ini biasanya terjadi selama proses pengolahan air atau penyaringan air minum.
Jika dikonsumsi jangka panjang, bromat disebut bisa picu kanker dan tumor, apalagi jika di konsumsi di ambang batas yang disarankan BPOM.
Meski asing terdengar, namun bromat adalah zat berbahaya yang bisa memicu kanker. Terlebih lagi, kandungannya disebut-sebut ada dalam AMDK yang kerap dikonsumsi masyarakat.
Isu meresahkan soal bromat itu muncul ketika konten kreator TikTok yakni @geraldvincentt mengatakan bahwa AMDK yang tersebar luar di penjuru nusantara ini ternyata mengandung bromat.
“Dari kemaren rame banget berita ini, banyak yang ketakutan. Emang bromat ini siapa sih?,” ujar gerald di laman Tiktoknya yang dinggah Kamis 22 Februari 2024.
Influencer yang kerap bongkar fakta ilmiah ini mengatakan bahwa WHO telah menetapkan bromat sebagai senyawa yang bisa memicu kanker.
“WHO sudah tetapkan bahwa bormat ini bisa picu kanker. Bahkan juga banyak ahli yang memperingatkan bahaya bromat di dalam air minum kemasan.”
Terlebih ia juga mengungkap bahwa air minum yang beredar di masyarakat Indonesia juga banyak yang mengandung bromat.
“Saya sebut semua nih, kamu siap-siap! Dari Le Minerale, Nestle, Prima, Crystalline, AQUA, dan Vit semua ada kandungan bromatnya,” ujarnya.
Tapi ternyata ia melanjutkan jika BPOM telah menyebutkan kalau air mineral ada batas bromatnya itu di angka 10 batas amannya.
“Selama masih di bawah 10 itu aman,” katanya.
Ia juga menjabarkan hasil uji lab terhadap berbagai AMDK yang beredar di pasaran. Diantaranya, VIT 8,3 masuk batas aman, Prima 9,4 masuk batas aman, Nestle 5,6 masuk batas aman dan kemasan air minum lainnya berbahaya.
Sementara, jika diperhatikan tabel yang terpampang di video tersebut, terlihat untuk merek Aqua 3,9 dan Indomaret-Cleo 7,5 yang masih masuk dalam batas aman.