KLIKPOSITIF – Pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida siap menanggung beban kekalahan memalukan saat bertandang ke markas Persik Kediri, Sabtu (21/12) kemarin.
Pada pertandingan itu, Semen Padang FC sempat unggul sementara berkat gol Kenneth Ngwoke di menit ke 17.
Namun, situasi berubah 180 derajat saat wasit menghukum pemain muda Kabau Sirah, Gala Pagamo dengan kartu merah pada menit ke 40.
Sejak keluarnya Gala, pertandingan berubah, dan Persik Kediri mendapatkan keunggulan untuk bisa memperbaiki keadaan.
Benar saja, berselang 8 menit sejak turun minum, pemain asing Persik, Brendon Lucas berhasil menyamakan kedudukan.
Tidak sampai disana, lima menit kemudian, Persik sudah berhasil membalikkan keadaan berkat gol penalti Valente. Situasi Kabau Sirah kian memburuk di menit akhir, saat Ezra Walian mencetak gol di menit ke 96.
Dengan sulitnya pertandingan, Semen Padang FC harus menerima pil pahit dari Stadion Gelora Brawijaya itu, karena gagal keluar dari zona degradasi.
Almeida pun menyebut mengakui kesulitan tersebut. Ia mengatakan, hukuman kartu merah yang diterima Gala adalah awal dari bencana itu.
“Awalnya kami bermain dengan baik, dan berhasil mencetak gol lebih dulu. Tapi sertelah kartu merah di menit 40, semuanya berubah,” katanya.
Sebab, dengan 10 orang, anak asuhannya benar-benar kesulitan gempuran strategi lawan. Ditambah tekanan bermain kandang.
“Bermain dengan 10 pemain melawan tim taktik Persik Kediri memanglah sangat sulit,” ucapnya.
Hasil buruk yang memutus tren positif Semen Padang FC pada dua laga sebelumnya, membuat Almeida harus mengevaluasi tim. Tidak hanya tim, dirinya juga siap untuk dievaluasi.
“Kami harus melakukan evaluasi, kesalahan terbesar harus diperbaiki, dan itu termasuk saya sebagai pelatih,” pungkasnya.
Diketahui, kemenangan dalam laga kandang Persik Kediri melawan Semen Padang FC itu, merupakan kemenangan kedua dalam lima pertemuan terakhir, sejak 2007 silam.(*)