Di Kubu Gadang Padang Panjang, Bermandikan Lumpur Mengenalkan Budaya Minang

Padang Panjang

Di Kubu Gadang Padang Panjang, Bermandikan Lumpur Mengenalkan Budaya Minang

Di Kubu Gadang Padang Panjang, Bermandikan Lumpur Mengenalkan Budaya Minang (Facebook Kominfo Padang Panjang)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PADANG PANJANG, KLIKPOSITIF – Matahari bersinar terik. Kemilau cahayanya jatuh di hamparan padi dan kebun yang mengelilingi sepetak sawah dengan papan bertuliskan Desa Wisata Kubu Gadang.

Sepetak sawah yang di seberangnya terlihat para petani sedang memanen padi tersebut, digunakan Riki (23) untuk memperkenalkan budaya Minangkabau kepada anak-anak yang berasal dari Sijunjung yang baru saja pulang dari perantauan di Yogyakarta.

Riki dengan menggunakan deta dan pakaian tradisional khas pesilat, masuk ke dalam sawah dengan menarik tali kerbau. Semburat senyuman terlukis di wajahnya tatkala ia melihat anak-anak yang tanpa rasa takut berlarian mengikutinya memandikan kerbau.

Meski telah bermandikan lumpur, Riki dan anak-anak melanjutkan kegiatan dengan menanam padi dan juga menangkap ikan. Ada keriangan di situ. Mereka bahagia mengikuti semua prosesi yang ditunjuk ajarkan Riki.

Kendati marah karena cucu-cucunya kotor-kotoran dan bermandikan lumpur, Gusniati (54) justru merasa sangat senang lantaran kegiatan tersebut dapat mengembangkan nalar cucu-cucunya.

“Saya membolehkannya, biar cucu-cucu saya nalarnya dapat berkembang. Biar mereka tahu bagaimana susahnya menjadi petani. Juga agar mereka tahu nasi itu berasal dari benih yang kemudian ditanam hingga menghasilkan padi dan kemudian menjadi nasi,” ujar Gusniati.

Dilansir dari laman Facebook Kominfo Padang Panjang, dengan kegiatan tersebut, Riki ingin memperkenalkan kembali budaya Minangkabau kepada anak-anak.

“Tujuan kegiatan ini sebenarnya mengingatkan anak-anak tentang bagaimana menanam padi, bagaimana memandikan kerbau, menangkap ikan. Semuanya adalah budaya. Memperkenalkan kembali budaya, agar mereka lebih menghargai nasi, karena prosesnya sangat panjang. Dari menanam, hingga menjadi nasi yang mereka makan,” tutur Riki, salah satu penggerak dan penggiat desa wisata tersebut.

Kehadiran anak-anak itu, turut meramaikan acara Kubu Gadang Festival 2021. Di samping aktivitas mereka “bermain lumpur”, Kubu Gadang seharian tadi diisi dengan beragam perlombaan dan diikuti berbagai kalangan. “Acaranya luar biasa,” komentar seorang peserta.

Exit mobile version