Devi Femiyanti dan Yofi Kharisma Kunjungi Naya, Balita Penderita Cerebral Palsy di PPA

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

Kota Solok, Klikpositif – Usia 4 tahun merupakan masa yang indah bagi anak-anak. Masa sibuk bermain, berlari dan tengah lucu-lucunya. Namun, kondisi berbeda harus dialami Naya. Dia hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur.

Anak pasangan Novenda Vansla (35) dan Zora Ariani (36) ini divonis menderita Cerebral Palsy atau kelumpuhan otak. Kondisi ini sudah dialami Naya sejak usia 4 bulan.

Kondisi Naya mengharuskan Novenda dan Zora berjuang ekstra. Keduanya Tak pernah patah arang demi kesembuhan buah hatinya.

Perjuangan Novenda dan Zora menggugah simpati Devi Femiyanti Nofi Candra. Sebagai seorang ibu, Femi paham betul yang perjuangan Zora bersama suami.

Femi bersama istri Leo Murphy, Yofi Kharisma mengunjungi langsung kediaman Naya di Kelurahan Pasar Pandan Air Mati (PPA) Kota Solok, Selasa (3/9/3024) kemarin.

Kedatangan Femi bersama Yofi Kharisma disambut hangat Zora Ariani bersama ketua RT setempat. Di hadapan Femi dan Yofi, Zora membagikan kisah anaknya.

Diceritakan Zora, awalnya Naya normal seperti ajak lainnya. Namun di usai 4 bula, Naya terserang flu dan batuk. Sejak saat itu, Naya mengalami gangguan fisik. Naya tak bisa menegakkan kepalanya.

“Kami membawa Naya ke dokter.  pada waktu itu disarankan untuk terapi,” kisah Zora menceritakan.

Cemas dengan kondisi Naya, Zora dan suami membawa Naya berobat ke RSU M. Djamil Padang. Setelah dilakukan pemeriksaan MRI, akhirnya Naya diketahui menderita Cerebral palsy.

Sejak saat itu, Naya rutin menjalani terapi dua kali seminggu ke Padang. Walau biaya pengobatan dan terapi ditanggung oleh BPJS kesehatan, namun untuk biaya bolak balik ke Padang, Zora mengaku kerap kesulitan.

Pendapatan dari buruh gosok kadang hanya cukup untuk biaya sehari-hari. Sementara sang suami berjualan makanan kaki lima di pinggir jalan Pandan Kota Solok.

Ikhtiar Zora dan sang suami membuahkan hasil. Naya sudah mulai menunjukkan perkembangan. Untuk bagian leher sudah keatas sudah mulai berfungsi dengan baik. Sementara bagian pinggang ke bawah masih belum bisa berfungsi normal.

“Alhamdulillah, Naya juga sudah mulai merespon suara dan ketika kita bicara dengannya,” ucap Zora.

Mendengar cerita Zora, Devi ikut merasa sedih. Sekaligus salut terhadap perjuangan keluarga Naya. Dengan penub kasih sayang, Defi menggendong Naya.

“Kami do’akan semoga nak Naya segera pulih dan bisa bermain bersama teman-teman lainnya,” ucapnya.

Ia berharap kedua orang tua Naya juga tetap tabah dalam membesarkan buah hatinya. Karena menurutnya, setiap ikhtiar dan do’a akan selalu diijabah oleh Allah Ta’ala.

“Tetap ikhlas dan sabar, InsyaaAllah kesabaran dan kegigihan akan berbuah manis. Kami turut mendoakan agar Naya bisa segera sembuh,” tutupnya sambil menyerahkan bantuan.

Exit mobile version