50 KOTA, KLIKPOSITIF – Pemerintah menargetkan penurunan kasus stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
Demi mencapai target tersebut dibutuhkan kerja keras semua pihak mulai dari pusat hingga nagari.
Untuk mendukung hal itu, Anggota komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama gencar melakukan sosialisasi bersama BKKBN provinsi Sumatera barat.
Kali ini sosialisasi dilakukan di Gor Durti, Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Kapur IX Kabupaten 50 Kota, Senin 28 Maret 2022.
Kedatangan politisi Gerindra mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Ade Rezki Pratama menyampaikan sejumlah kiat yang dapat dilakukan untuk menekan stunting.
Terutama dengan Program Bangga Kencana, yang meliputi pembangunan keluarga dalam upaya untuk peningkatan ketahanan dan kesejahteraan yang bisa dilaksanakan dengan metode pendekatan siklus hidup melalui kelompok kegiatan dan penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja;
Ade menambahkan, percepatan penurunan stunting juga bisa dilakukan sebelum menikah.
“Dimana pencegahan stunting dapat pula dilakukan pada pasangan yang merencanakan pernikahan,” kata Ade.
Kemudian, setiap pasangan calon pengantin (catin) harus memahami beberapa hal yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga bayi yang lahir tidak dalam kondisi stunting, ujar politisi gerindra itu melanjutkan.
Selain itu, kata Ade, peran orang tua juga perlu disiapkan untuk percepatan penurunan stunting terutama bagaimana menjadi orang tua hebat.
“Orang tua dalam hal ini ayah dan ibu harus berbagi peran dalam pengasuhan anak sesuai dengan porsinya masing-masing. Orang tua harus mampu menjaga anak dari pengaruh buruk media, orang tua harus benar benar mempersiapkan diri sebagai pengasuh anak yang baik. Terakhir, harus memiliki konsep diri yang positif, artinya mampu memandang dirinya secara positif,” sambung Ade.
Jika hal tersebut dapat dilakukan oleh para orang tua dengan baik pada anak-anaknya, maka orang tua akan berhasil membawa anak sebagai generasi yang berkualitas dan berkarakter, tutur Ade.
Selain membahas isu stunting, pada kesempatan itu, Camat Kapur IX, Arizal juga menyampaikan keluhan kepada Ade Rezki, diantaranya permasalahan infrastruktur.
Arizal mengatakan, Kecamatan Kapur IX memiliki destinasi wisata yang sangat bagus, namun karena jauhnya jarak tempuh dan kondisi jalan kurang layak membuat pengelolaan objek wisata yang ada belum maksimal.
Disamping itu, kata Camat, saat ini masyarakat juga dihadapi sejumlah permasalahan, diantaranya harga Gambir yang menurun dratis. Sebelumnya 1 kilogram gambir mencapai 150.000, namun sekarang turun menjadi 20.000, masyarakat berharap perhatian khusus dari Ade Rezki Pratama untuk mencarikan solusi agar harga Gambir kembali stabil.
“Sejauh ini banyak bantuan yang telah dirasakan masyarakat di Kabupaten 50 kota, rumah tidak layak kini menjadi layak, tidak ada jalan sekarang memiliki jalan, tinggal sekarang pembenahan objek wisata demi meningkatkan income perkapita, khususnya di Kecamatan Kapur IX,” ujar Arizal dalam sambutannya.
Turut hadir dalam kesempatan itu Kepala DP2KBP3A Kabupaten 50 kota, Tien Septino dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat , yang diwakili oleh Koordinator Adpin Drs.H Marda Yendri.
(*)