PESSEL, KLIKPOSITIF — Dekranasda bersama Pemkab Pessel (Pesisir Selatan) terus tingkatkan kapasitas sumber daya manusia pelaku industri kreatif memiliki daya saing.
Hal itu, disampaikan Ketua Dekranasda Pessel Titi Rusma Yul Anwar. Ia menegaskan upaya itu sejalan dengan visi-misi utama kepala dan wakil kepala daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai isu utama pembangunan, termasuk pelaku usaha.
“Salah satunya adalah melalui pelatihan bagi perajin industri kreatif bersama Dinas Perdagangan dan Transmigrasi,” ungkapnya pada wartawan, Selasa 27 Desember 2022.
Pelatihan yang dilakukan kali ini adalah pembuatan sepatu dan tas yang masing-masing terdiri dari delapan orang peserta di sekitar area kerja kerja industri itu sendiri.
Usai melaksanakan pelatihan selama tiga hari berturut-turut mereka langsung bisa bekerja, sesuai dengan kesepakatan awal antara Dekranasda, pemerintah kabupaten dan pelaku usaha.
Titi melanjutkan Dekranasda bersama pemerintah kabupaten juga membantu pemasaran produk yang dihasilkan pelaku industri kreatif yang salah satunya dengan melakukan promosi dan pameran.
Dengan kapasitas yang mumpuni diharapkan pelaku industri pengolahan Pesisir Selatan memiliki daya saing yang tangguh, sehingga mampu bersaing dengan pelaku usaha lain di luar daerah dengan berbagai produk yang dapat diterima pasar.
Selain itu berkomitmen menggunakan produk yang dihasilkan pelaku usaha lokal, karena. Tingkat kepercayaan pasar pada produk yang dihasilkan pelaku industri lokal harus dimulai dari diri sendiri.
“Jadi, kalau kita menggunakan produk lokal sendiri, tentu akan timbul kepercayaan bagi konsumen,” ungkap perempuan yang juga Ketua TP PKK itu.
Terpisah Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Pessel, Mimi Riarti Zainul menyampaikan industri pengolahan dan kreatif sebagai ujung tombak kemandirian ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah kabupaten pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 menargetkan omzet industri kreatif mencapai Rp50 miliar dalam rentang waktu lima tahun tersebut.
Selain menyerap tenaga kerja, optimalisasi sektor industri juga merupakan salah satu tujuan memacu pertumbuhan kontribusi lapangan usaha industri pengolahan dalam Pendapatan Domestik Regional Bruto.
“Alhamdulillah, dukungan yang diberikan berbagai pihak, upaya itu selama dua tahun terakhir tampak membuahkan hasil positif,” sebutnya.
Berdasarkan Pesisir Selatan Dalam Angka (PSDA) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sejak 2020 nilai produksi industri kecil terus tumbuh, dari Rp433 miliar pada 2010 menjadi Rp441il8ar pada 2021.
Demikian juga dengan kontribusi industri pengolahan dalam PDRB yang pada 2021 tercatat lebih tinggi dari target dalam RPJMD pada periode tahun tersebut yang sebesar Rp 725 miliar.
“Sedangkan target yang ditetapkan dalam RPJMD hanya sebesar Rp700,3 miliar,” terangnya.
Ia optimis kontribusi industri pengolahan di Pesisir Selatan bakal terus tumbuh, sejalan bakal beroperasinya sentra pengolahan atsiri di Kecamatan Lunang dan pembangunan pabrik olahan gambir di Kecamatan Batang Kapas.