KLIKPOSITIF -China dilaporkan siap membeli lebih banyak minyak dan pasokan energi lainnya guna memenuhi melonjaknya permintaan yang sangat tinggi di negeri itu. Dilansir dari CNBC, Jumat (1/10/2021) Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan importir minyak mentah terbesar dan konsumen terbesar kedua di dunia itu akan memastikan energi, pasokan listriknya dan akan menjaga operasi ekonomi dalam kisaran yang wajar.
“Jika China dengan senang hati membayar harga berapa pun untuk energi, ini bisa mengintensifkan krisis energi di Eropa,” kata Edward Moya, analis OANDA.
Selain itu, SPBU Inggris masih melihat permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan lebih dari seperempat pompa masih kering karena krisis bahan bakar memangkas volume lalu lintas jalan ke level terendah sejak penguncian Covid-19 berakhir dua bulan lalu. Kemungkinan meredam harga minyak adalah krisis listrik dan kekhawatiran pasar properti di China, yang memukul sentimen karena setiap kejatuhan bagi ekonomi terbesar kedua di dunia itu kemungkinan akan mempengaruhi permintaan minyak, kata para analis.
Aktivitas pabrik China secara tak terduga menyusut pada periode September karena pembatasan yang lebih luas pada penggunaan listrik dan kenaikan harga input. Imbas hal ini harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman November, patokan internasional, ditutup turun 12 sen, atau 0,2 persen menjadi USD78,52 per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), naik 20 sen, atau 0,3 persen menjadi menetap di posisi USD75,03 per barel. Di awal sesi, harga kedua tolok ukur itu anjlok lebih dari USD1 per barel.
“Berakhirnya kontrak produk NYMEX dan minyak mentah Brent meningkatkan volatilitas,” kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.