Cara Pemkab Agam Tekan Kasus Stunting di Masa Pandemi

Berdasarkan data aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM), prevalensi stunting di Kabupaten Agam menunjukkan grafik menurun.

AGAM, KLIKPOSITIF – Beberapa tahun terakhir, angka keterjangkitan stunting pada balita di Kabupaten Agam menujukan tren penurunan. Bahkan, kasus stunting bisa ditekan di tengah merebaknya pandemi Covid-19.

Berdasarkan data aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM), prevalensi stunting di Kabupaten Agam menunjukkan grafik menurun.

Pada 2017 prevalensi stunting tercatat 14,8 persen yang kemudian naik menjadi 28,4 persen di 2018. Namun, di 2019 grafik prevalensi stunting turun menjadi 13,4 persen.

Tren penurunan kasus stunting pada balita di Kabupaten Agam berlanjut di 2020, yakni turun menjadi 8,8 persen. Terakhir, di 2021 prevalensi tercatat 8,1 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, dr. Hendri Rusdian mengungkapkan turunnya prevalensi stunting di Agam dikarenakan masifnya pemerintah daerah setempat melakukan intervensi penanganan.

Bahkan di masa pandemi Covid-19, pihaknya melakukan sejumlah intervensi spesifik penanganan penyebab stunting dengan melakukan sejumlah modifikasi, khususnya pada pelayanan gizi.

Selama pandemi pihaknya tetap menjalankan perbaikan gizi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Pelayanan gizi di Posyandu juga dilakukan dengan pembagian jadwal dan memperhatikan prinsip jaga jarak.

“Tenaga kesehatan juga terus memantau kesehatan ibu hamil, pertumbuhan serta perkembangan anak dan balita,” ujarnya.

Selain pemantauan dari tenaga kesehatan, pihaknya juga membuka ruang bagi masyarakat yang memiliki anak dengan pertumbuhan tidak sesuai usia untuk melapor ke petugas.

Disebutkan, pihaknya juga memberikan makanan tambahan bagi balita yang berisiko tinggi gizi buruk. Kemudian memberikan tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri.

“Alhamdulillah cara kita ini berhasil menekan prevalensi stunting pada balita, bahkan saat gempuran pandemi dua tahun terakhir,” katanya.

Exit mobile version