PESSEL, KLIKPOSITIF— Juru bicara (jubir) muda Rusma Yul Anwar-Nasta Oktavian (RA-Nasta), Yafrizef Vendri, mengatakan bahwa sudah saatnya capaian Rusma selama menjadi Bupati Pesisir Selatan (Pessel) dipublikasikan. Pihaknya melakukan hal itu karena makin dekat hari pencoblosan pilkada pada 27 November, makin banyak isu negatif yang ditujukan kepada Rusma, salah satunya Rusma tidak bekerja selama menjadi bupati (2021-2024).
“Banyak capaian kinerja Pak An selama menjadi bupati, tetapi tidak semuanya diketahui masyarakat karena memang tidak dipublikasikan. Pak An tidak suka membangga-banggakan kinerjanya. Namun, karena beliau dianggap tidak bekerja, capaian beliau selama ini perlu kami informasikan kepada masyarakat,” ucap Vendri, Senin (14/10/2024).
Kali ini Vendri ingin menyampaikan capaian Pessel di bidang pertanian di bawah kepemimpinan Rusma. Vendri mengatakan bahwa berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitia dan Pengembangan Pessel, produksi padi di Pessel naik dari 146.140,73 ton pada 2021 menjadi 161.638,55 ton pada 2022. Pada pada 2023 jumlahnya naik lagi menjadi 201 ribu ton.
“Badan Pusat Statistik Sumbar mencatat produksi padi Pessel pada 2023 merupakan terbanyak nomor satu di Sumbar. Ini hanya terjadi pada kepemimpinan Pak An. Sebelumnya, produksi padi Pessel tak pernah nomor satu terbanyak di Sumbar,” tutur Vendri.
Kenaikan produksi padi tersebut, kata Vendri, tak terlepas dari naiknya persentase proporsi lahan sawah beririgasi baik di Pessel. Ia menginformasikan bahwa pada 2021 proporsi lahan sawah beririgasi baik berjumlah 59,13 persen. Pada 2022 proporsinya naik tipis menjadi 59,49 persen. Pada 2023 proporsinya naik cukup besar, yaitu 74,2 persen.
“Kenaikan produksi padi juga dibarengi dengan peningkatan bibit padi bersertifikat oleh Pemkab Pessel. Pada 2022 bibit padi bersertifikat di Pessel berjumlah 20 persen. Pada 2023 jumlahnya naik menjadi 23 persen,” ujar Vendri.
Selain itu, kata Vendri, kenaikan produksi padi tersebut tidak terlepas dari naiknya persentase cakupan bina kelompok tani dari Pemkab Pessel. Pada 2021 cakupan bina kelompok tani di Pessel sebesar 50,57 persen. Pada 2022 persentasenya naik menjadi 52,88 persen, lalu naik lagi pada 2023 sebesar 53,14 persen. Vendri menyebut bahwa kenaikan persentase cakupan bina kelompok tani itu berarti bahwa makin banyak kelompok tani di Pessel yang mendapatkan bantuan dan pembinaan dari Pemkab Pessel.
“Persentase cakupan bina kelompok peternak di Pessel juga naik. Pada 2021 cakupannya 50,57 persen. Pada 2022 cakupan naik menjadi 52,88 persen, lalu pada 2023 naik lagi menjadi 53,14 persen,” ujarnya.
Vendri mengatakan bahwa capaian di bidang pertanian tersebut berdampak terhadap turunnya jumlahnya penduduk miskin ekstrem yang bekerja di bidang pertanian. Ia mengungkapkan bahwa penduduk miskin ekstrem di bidang pertanian di Pessel pada 2022 berjumlah 2.170 orang. Pada 2023 jumlahnya turun drastis menjadi 800 orang.
Menurut Vendri, masyarakat juga perlu tahu pembangunan prioritas bidang pertanian yang dilakukan Pemkab Pessel di bawah kepemimpinan Rusma. Dari 2021 sampai 2023 Pemkab Pessel, kata Vendri, membangun dan merevitalisasi balai penyuluh pertanian, membangun atau menyediakan sumber air pertanian (embung), membangun jalan produksi pertanian (sektor tanaman pangan dan perkebunan), memberikan bantuan alat dan mesin pertanian, merehabilitasi jaringan irigasi pertanian (jaringan irigasi tersier), membuat sarana prasarana pascapanen, serta membangun dan merenovasi pos kesehatan hewan.
Selain itu, kata Vendri, tahun 2023 Rusma menyerahkan bantuan sarana dan prasarana perikanan, antara lain, membangun sarana prasarana budi daya ikan gurame, ikan nila, dan ikan lele; merehabilitasi pasar ikan di Pasar Barung Balantai, Pasar Sago, Pasar Punggasan; membedah unit pengolahan ikan skala mikro kecil (perbaikan bangunan beserta peralatan pendukung) Poklahsar Setia Murid Kecamatan Sari Linggo Baganti, Poklahsar Saudaro Basamo Kecamatan Sutera, Poklahsar Randang Ega Kecamatan IV Jurai; memberikan bantuan mesin tempel 40 Pk dan 15 Pk.
“Pada tahun 2023 Pak An menyalurkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah dari Badan Pangan Nasional sebanyak 399.940 kg kepada masyarakat. Program itu diadakan untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan bagi masyarakat sekaligus sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi,” tuturnya.