Bupati Sebut Gapoktan Albasiko I Kinali Penyumbang Swasembada Pangan Cukup Besar di Pasbar

Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto menyebut Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Albasiko 1 Kinali merupakan penyumbang Swasembada Pangan cukup besar di Pasaman Barat (Pasbar), Sumbar

Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto bersama anggota DPRD Pasaman Barat di acara panen raya padi

Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto bersama anggota DPRD Pasaman Barat di acara panen raya padi (Irfansyah Pasaribu)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

PASBAR, KLIKPOSITIF – Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto menyebut Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Albasiko 1 Kinali merupakan penyumbang Swasembada Pangan cukup besar di Pasaman Barat (Pasbar), Sumbar.

Hal itu disebutkannya saat menghadiri kegiatan panen raya padi biofortifikasi di Jorong Bunuik, Nagari Kinali Kecamatan Kinali, Selasa (21/12). Ada seluas 300 hektare luas lahan pertanian dengan jumlah petani sekitar 600 orang di daerah itu.

“Petani di Jorong Bunuik ini merupakan salah satu pendukung pangan di Pasaman Barat dari budidaya padi biofortifikasi yang beras nya kaya dengan gizi, terutama untuk mengatasi kondisi stunting,” sebut Risnawanto.

Menurutnya kebutuhan manusia terdiri dari tiga hal yakni kebutuhan pangan, sandang dan papan. Untuk mendukung hal itu, tentunya perlu dukungan dan perhatian dari pemerintah agar bisa mencegah stunting.

“Yang hadir pada kegiatan panen raya ini ada anggota eksekutif dan legislatif, untuk itu kita harapkan petani bisa mendapatkan perhatian yang lebih,” harapnya.

Ia menerangkan di Jorong Bunuik Nagari memiliki luas lahan pertanian sekitar 300 hektare dengan petani sebanyak 600 orang yang tergabung dalam Gapoktan Albasiko I Kinali.

“Bisa dikatakan Gapoktan ini sebagai penyumbang swasembada pangan yang cukup besar di Pasaman Barat,” terangnya.

Selain itu ia mengatakan pemerintah berjanji akan membangun jalan tani pada anggaran 2022 mendatang. Sebab ia menilai keberadaan jalan tersebut sangat membantu dan mendukung kesuksesan petani.

“Pembangunan jalan tani di tahun 2022 mendatang sudah kita anggarkan. Jalan tani ini merupakan salah satu pendukung atau akses bagi petani menuju kesuksesan. Pertahankan hasil panen yang cukup tinggi ini dan kalau bisa terus ditingkatkan,” pintanya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan, Dody San Ismail mengatakan pengembangan padi biofortifikasi merupakan salah satu program prioritas nasional pemerintah pusat.

“Di Pasaman Barat terdapat 100 hektare lahan padi biofortifikasi yang dikelola oleh lima kelompok tani. Proses penanaman benih sudah dimulai pada September lalu, hari ini panen raya nya,” katanya.

Menurutnya program pengembangan dan penanaman padi biofortifikasi di Pasaman Barat sangat disambut baik oleh petani. Karena padi biofortifikasi memiliki kandungan gizi yang tinggi, sehingga dapat membantu mengatasi kekurangan zat besi pada masyarakat.

“Pengembangan budidaya padi biofortifikasi atau Inpari IR Nutri Zinc telah dilakukan sejak 2020 di beberapa daerah yang memiliki prevalensi balita stunting tinggi,” jelasnya.

“Tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menargetkan pengembangan padi biofortifikasi sebanyak 46 hektare di 26 Provinsi,” sambungnya.

Lanjut Doddy, pengembangan varietas padi yang memiliki kandungan sumber mineral atau zinc (Zn) tersebut merupakan terobosan dalam penanggulangan kekerdilan (stunting) di Indonesia.

“Dengan kandungan zinc mencapai 34,51 ppm, padi bifortifikasi ini diklaim bisa mengoptimalkan pertumbuhan tinggi dan berat anak,” terangnya.

Ia juga mengungkapkan pihaknya sudah melakukan kegiatan Optimalisasi dan Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP) Kegiatan IPDMIP yang dibiayai oleh hibah dari pemerintah pusat ke Daerah Irigasi Batang Bunut yang kerjasama dengan IFAD dan ADB.

“Kegiatan IPDMIP ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2018. Sedangankan kita dari dinas pertanian fokus pada kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia petani dan kelembagaan,” ungkapnya.

“Sejauh ini peningkatan kapasitas kita lakukan dengan metode metode penyuluhan pertanian seperti Sekolah Lapangan, Demonstrasi Cara, Demonstrasi Plot teknologi teknologi yang di rekomendasikan oleh Balitbangtan Kementerian Pertanian,” sambungnya.

Di tempat yang sama Ketua Gapoktan Albasiko 1 Kinali, Samsuri menjelaskan produksi padi di kelompok nya berkisar 6,9 ton per hektare dengan berharap kepada pemerintah daerah dan anggota DPRD agar tetap memperhatikan petani sehingga bisa menjadi petani sukses.

“Kami mohon dukungan dari semua pihak agar Gapoktan Albasiko 1 ini sukses. Kami juga mohon dukungan untuk membangun Musala Gapoktan Albasiko 1, karena Gapoktan ini tetap berjalan dengan bantuan dari kita semua,” jelasnya.

Exit mobile version