PESSEL, KLIKPOSITIF– Bupati Pessel (Pesisir Selatan), Rusma Yul Anwar resmikan sentra IKM di Carocok Anau, Kecamatan Koto XI Tarusan jadi pusat pengolahan hasil perikanan.
Bupati resmikan sentra IKM di Carocok Anau ini, Senin 3 Oktober 2022, bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar Ilmi.
Kemudian hadir juga Ketua DPRD Pessel Ermizen, serta Pimpinan Bank Nagari Cabang Painan Helfiyanrika.
Rusma Yul Anwar mengatakan pembangunan sentra IKM pengolahan hasil perikanan merupakan bagian dari komitmen hilirisasi produk unggulan daerah.
Ia mengharapkan, sentra IKM tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat dan melahirkan banyaknya pelaku industri baru.
“Kita harapkan dapat melahirkan para pelaku Industri yang akan berperan besar terhadap kemajuan perindustrian dan perekonomian di Pesisir Selatan,” ungkap Bupati.
Ia melanjutkan, dalam dua tahun terakhir sudah mulai berakselerasi lebih baik dan terlihat jelas dalam struktur pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) sejak 2021.
“Semoga pengoperasian sentra IKM ini bisa cepat bergerak, sehingga proses produksi hasil perikanan akan lebih bergairah dan bersemangat,” tuturnya.
Rusma Yul Anwar berpesan kepada Kepala OPD terkait, bagaimana potensi itu terus terkoordinasikan dalam percepatan pengoperasian sentra IKM tersebut.
“Manfaatkan para kelompok IKM ini dengan baik, sehingga sentra ini dapat berproduksi secara maksimal,” terangnya..
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Ilmi mengatakan sektor industri merupakan salah satu sektor yang berperan dalam pembangunan nasional.
Ia menyebut, kontribusi sektor industri terhadap pembangunan nasional dari tahun ke tahun menunjukkan kontribusi yang signifikan, dan berdampak pada ekonomi.
“Karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dalam hal akselerasi pembangunan keunggulan-keunggulan sektor industri tersebut diantaranya memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.
Ia berharap, hadirnya sentra IKM pengolahan hasil ikan di Pessel, dapat mendorong sektor industri di daerah dan berperan dalam pembangunan nasional.
“Seperti produk setengah jadi tertentu belum berkembang sesuai dengan potensinya dan belum sampai pada kompetensi daerah,” terangnya.