KLIKPOSITIF — Bencana Galodo yang melanda Bumi Minang beberapa hari lalu (11-12 Mei 2024) menimbulkan duka yang mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya di Kabupaten Agam di Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan IV Koto. Sementara di Kabupaten Tanah Datar yakni di Kecamatan X Koto, Kecamatan Batipuh, Kecamatan Pariangan, Kecamatan Limo Kaum dan Kecamatan Sungai Tarab.
Untuk memberikan support dan dukungan nyata, Tim Layanan Cepat Tanggap (LCT) BPJS Ketenagakerjaan melakukan proses identifikasi yang turut menjadi korban dalam bencana alam tersebut.
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbarriau Kepri, Eko Yuyulianda dalam keterangannya mengatakan turut berduka cita atas bencana yang terjadi, dan ia akan memastikan peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terdampak akibat bencana tersebut akan segera mendapatkan hak manfaat dan santunan.
“Saya atas nama pribadi dan juga mewakili segenap keluarga besar BPJS Ketenagakerjaan mengucapkan duka yang mendalam atas bencana yang terjadi di Provinsi Sumatra Barat. Tim kami bergerak cepat untuk memastikan keluarga atau ahli waris dari peserta kami yang terdampak akan segera mendapatkan hak dan manfaat perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam merespon kondisi seperti ini, Tim Layanan Cepat Tanggap (LCT) BPJS Ketenagakerjaan terjun langsung ke lapangan guna meninjau lokasi yang terdampak bencana serta melakukan pendataan terhadap masyarakat pekerja yang berhak atas perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
“Aksi cepat ini adalah dalam rangka pendataan korban yang telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan agar mereka dan ahli waris mendapatkan perlindungan negara, dan hingga saat ini kami terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, diantaranya para Wali Nagari (Kepala Desa) guna memastikan apabila terdapat peserta BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi korban,
Menurut data yang dirilis Bidhumas Polda Sumbar, hingga saat ini selasa (14/05/2024) jumlah korban akibat bencana tersebut adalah 52 orang meninggal dunia, 27 orang masih dinyatakan hilang, 37 orang mengalami luka-luka dan 3.396 warga telah mengungsi.
Sementara itu Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bukittinggi Iddial mengungkapkan bahwa dari keseluruhan korban tersebut, terdapat peserta BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi korban
“Berdasarkan data yang telah kami himpun, dari keseluruhan jumlah korban pada kejadian tersebut, 2 orang di antaranya merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan, dan hingga saat ini proses verifikasi terus dilakukan tim Layanan Cepat Tanggap (LCT) untuk memastikan para korban lainya, termasuk korban hilang yang masih dalam pencarian oleh Tim SARS” ungkapnya.
Iddial mengimbau kepada pihak-pihak terkait, serta masyarakat untuk melaporkan Nomor Induk Kependudukan Kartu Tanda Penduduk (NIK/KTP) para korban kepada pihak BPJS Ketenagakerjaan terdekat, agar dapat dilakukan pengecekan terkait status kepesertaannya.
Lebih lanjut ia mengatakan untuk peserta yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja, BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan santunan manfaat Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 48 kali upah yang dilaporkan serta beasiswa untuk 2 orang anak, dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, maksimal Rp174 juta.
Ia berharap dengan adanya manfaat program BPJS Ketenagakerjaan ini diharapkan bisa meringankan beban serta membantu perekonomian keluarga para pekerja yang menjadi korban, Tak lupa ia mengajak seluruh pekerja untuk memastikan diri terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan karena musibah dapat terjadi kapan dan di mana saja.
“Bencana ini memang menjadi pukulan berat untuk kita semua, untuk itu risiko- risiko yang mungkin terjadi khususnya kepada pekerja sebaiknya dialihkan kepada negara melalui BPJS Ketenagakerjaan, setiap pekerja memiliki hak konstitusi untuk mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan,” tutupnya.